Wilayah sulit dijangkau kendala sosialisasi anti korupsi di Kaltim

DPR RI - Komisi III DPR berkunjung ke KalImantan Timur dalam rangka mendapatkan masukan terhadap evaluasi program pemberantasan korupsi pasca reformasi. Kunjungan tersebut juga untuk mendapatkan informasi bagaimana tindak korupsi dan penanganannya di Provinsi Kalimantan Timur.
Anggota Komisi III DPR Bambang Heri Purnama melihat kendala pencegahan korupsi di daerah Kalimantan Timur adalah karena wilayahnya yang sulit dijangkau untuk melakukan sosialisasi.
"Sebagaimana paparan Kajati, di Kaltim sendiri banyak daerah-daerah yang sulit dijangkau untuk melakukan sosialisasi pencegahan korupsi. Jadi untuk saat ini masih di daerah yang mudah dijangkau saja bisa dilakukan sosialiasi tersebut," katanya saat pertemuan Tim Komisi III DPR dengan Kapolda Kaltim, Kajati Kaltim, Pengadilan Tinggi Kaltim dan perwakilan Civitas Akademisi Perguruan Tinggi di Kaltim, di Aula Kantor Polda Kaltim, Kamis (7/9).
Bambang mengatakan, di Kaltim ada 823 Kepala Desa dan belum semua Kepala Desa mengerti batasan-batasan penggunaan dana desa. Hal ini karena kurangnya sosialisasi karena wilayah sulit dijangkau.
""Menurut informasi dari Kepala Kejaksaan Tinggi Kaltim, sudah ada lima Kepala Desa yang diproses hukum terkait penggunaan desa ini," ujarnya.
KOMENTAR ANDA
BERITA LAINNYA
-
Sahroni: Kasus Kematian Brigadir J Pertaruhan Psikis Keluarga dan Kredibilitas Polri
11 September 2017 15:16 -
DJP Diminta Masifkan Sosialisasi NIK Jadi NPWP
11 September 2017 15:16 -
Pemuda Penentu Kebijakan Global
11 September 2017 15:16 -
DPR Percaya Bareskrim Profesional Tangani Kasus Penembakan Polisi
11 September 2017 15:16 -
Puteri Komarudin Desak Bank Mandiri Tindaklanjut Dugaan Dokumen Agunan Nasabah Hilang
11 September 2017 15:16
BERITA POPULER
- 1
Puan: Kembalinya Blok Rokan Harus Dirasakan Rakyat
- 2
Abaikan berbagai aspek, holding migas BUMN dinilai terburu-buru
- 3
Fungsi dan kewenangan BNN jadi pembahasan Panja RUU Narkotika
- 4
Komisi IX evaluasi kinerja, Menkes diberi waktu 2x24 jam untuk usut kasus Debora
- 5
Konferensi Parlemen Dunia dihadiri 48 negara, Fahri sebut itu prestasi
- 6
Demi masyarakat sehat, Brebes dukung program GPN dari Kemenpora
- 7
Ribuan advokat siap bela Aris Budiman