Konferensi Parlemen Dunia dihadiri 48 negara, Fahri sebut itu prestasi
DPR RI - Pertemuan Parlemen Dunia "World Parliamentary Forum on Sustainable Development" di Nusa Dua (6-7 September) yang diselenggarakan oleh DPR berlangsung meriah. Pertemuan parlemen ini termasuk pertemuan yang paling banyak dihadiri.
Pertemuan tersebut dihadiri oleh 48 negara yang berpatisipasi dan 12 lembaga internasional terlibat menjadi observer (peninjau). Terdapat juga 15 tokoh internasional dari berbagai bidang yang akan berbicara seputar kebijakan politik, ekonomi, dan masalah global.
Dalam pertemuan tersebut ada tiga tema yang dibicarakan. Pertama, "Ending Violence, Sustaining Peace" tema tersebut berisi sejumlah isu dan kebijakan dibahas. Hal penting yang dibahas terkait pengalaman berbagai parlemen dunia dalam merumuskan regulasi yang menekan tingkat kekerasan sosial dan mempromosikan terciptanya masyarakat yang damai.
Tema kedua "Leave No One Behind, Promoting Inclusive And Equitable Development". Tema tersebut membicarakan tentang pengalaman berbagai langkah yang dilakukan oleh parlemen dunia dalam menelurkan regulasi dan kebijakan yang bertujuan untuk menghapus kemiskinan ekstrim dan mendorong tumbuhnya kesejahteraan di era pembangunan berkelanjutan.
Tema ketiga "SDGs and Climate Change" tema tersebut akan merumuskan jawaban dari pertanyaan dunia tentang bagaimana parlemen menindaklanjuti kesepakatan Paris Agreement untuk berjuang menyelamatkan bumi dari pemanasan global. Tema tersebut juga bertujuan untuk membahas kebutuhan dunia yang bisa dilakukan agar seluruh dunia bisa berhasil dalam program SDGs.
Dari deretan nama-nama negara yang hadir terdapat negara-negara yang ikut bersuara terhadap permasalahan politik global untuk memperbaiki kemiskinan dan perubahan iklim. Mulai dari Buthan, Portugal, India dan Turki, berbagai pernyataan mereka menarik. Hal yang paling menarik adalah terkait pengalaman masing-masing negara dalam mengeluarkan regulasi untuk mewujudkan tujuan pembangunan berkelanjutan yang disepakati dunia.
Fahri Hamzah Wakil Ketua DPR mengaku bangga karena Indonesia bisa sukses menyelenggarakan pertemuan parlemen dunia dan dihadiri oleh banyak peserta. Walaupun sempat muncul kekecewaan dari pimpinan DPR terkait ketidakhadiran pemerintah dalam pembukaan pertemuan.
"Ukuran kehadiran peserta bukanlah ukuran keberhasilan. Tapi ini jadi catatan tersendiri bagi kita di Indonesia bahwa ada semacam tenaga yang menggerakkan banyak negara dari seluruh dunia untuk hadir di Nusa Dua. Mereka membawa semangat perbaikan bagi masyarakat global yang sedang menghadapi berbagai macam persoalan. Mulai masalah kemanusiaan, politik, ekonomi dunia hingga lingkungan. Saya yakin sekali, kita semua bisa bergandeng tangan memecahkan masalah-masalah dunia yang sedang melanda. Terutama di kawasan Asia dan Timur Tengah. Yang terbaru adalah Rohingya", kata Fahri Hamzah.
"Mereka menaruh kepercayaan penuh kepada Indonesia, bahwa Indonesia bisa menjadi fasilitator dan perekat seluruh dunia untuk terlibat aktif dalam mewujudkan perdamaian dan kesejahteraan dunia", tutup Wakil Ketua DPR.
KOMENTAR ANDA
BERITA LAINNYA
-
Sahroni: Kasus Kematian Brigadir J Pertaruhan Psikis Keluarga dan Kredibilitas Polri
06 September 2017 15:43 -
DJP Diminta Masifkan Sosialisasi NIK Jadi NPWP
06 September 2017 15:43 -
Pemuda Penentu Kebijakan Global
06 September 2017 15:43 -
DPR Percaya Bareskrim Profesional Tangani Kasus Penembakan Polisi
06 September 2017 15:43 -
Puteri Komarudin Desak Bank Mandiri Tindaklanjut Dugaan Dokumen Agunan Nasabah Hilang
06 September 2017 15:43
BERITA POPULER
- 1
Puan: Kembalinya Blok Rokan Harus Dirasakan Rakyat
- 2
Abaikan berbagai aspek, holding migas BUMN dinilai terburu-buru
- 3
Fungsi dan kewenangan BNN jadi pembahasan Panja RUU Narkotika
- 4
Komisi IX evaluasi kinerja, Menkes diberi waktu 2x24 jam untuk usut kasus Debora
- 5
Konferensi Parlemen Dunia dihadiri 48 negara, Fahri sebut itu prestasi
- 6
Demi masyarakat sehat, Brebes dukung program GPN dari Kemenpora
- 7
Ribuan advokat siap bela Aris Budiman