Wacana Pemerintah Longgarkan PSBB Dinilai Tidak Tepat
DPR RI - Anggota Komisi VIII DPR RI Asli Chaidir menilai kebijakan pemerintah melonggarkan peraturan Pembatasan Sosial Bersekala Besar (PSBB) di tengah wabah virus Corona (Covid-19) yang kian menambah di sejumlah wilayah Indonesia tidak tepat karena dapat membuat risiko penularan semakin besar.
"Saat ini masih terlalu terburu-buru, seperti Kementerian Perhubungan yang mengizinkan kendaraan operasional kembali beroperasi dan adanya rencana diperbolehkannya warga usia 45 tahun ke bawah beraktifitas seperti biasa. Tentu ini akan membahayakan," tegas Asli saat Rapat Dengar Pendapat dengan Eselon I Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) secara virtual, Selasa (12/5).
Politisi Fraksi Partai Amanat Nasional (F-PAN) itu mengatakan saat ini kasus positif virus Covid-19 di Indonesia masih terus bertambah, sehingga Pemerintah harus mengutamakan kebijakan-kebijakan yang dapat terus menekan angka kasus baru.
"Seharusnya dipikirkan solusinya dulu, agar kasus ini tidak bertambah. Jangan sampai Indonesia seperti di negara-negara lain yang angka kematiannya sangat besar," pungkas Asli.
Asli menyampaikan, dalam menangani virus Covid-19 ditemukan adanya ketidakkompakan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, sehingga mengakibatkan masyarakat kebingungan.
"Di satu sisi Pemda itu sedang gencar-gencarnya melakukan PSBB, tetapi Pemerintah Pusat malah mengizinkan moda transportasi beroperasi kembali, sehingga tidak kompak yang membuat masyarakat bingung," analisa legislator dapil Sumbar itu.
KOMENTAR ANDA
BERITA LAINNYA
-
DJP Diminta Masifkan Sosialisasi NIK Jadi NPWP
12 Mei 2020 14:26 -
Pemuda Penentu Kebijakan Global
12 Mei 2020 14:26 -
DPR Percaya Bareskrim Profesional Tangani Kasus Penembakan Polisi
12 Mei 2020 14:26
BERITA POPULER
- 1
Puan: Kembalinya Blok Rokan Harus Dirasakan Rakyat
- 2
Abaikan berbagai aspek, holding migas BUMN dinilai terburu-buru
- 3
Fungsi dan kewenangan BNN jadi pembahasan Panja RUU Narkotika
- 4
Komisi IX evaluasi kinerja, Menkes diberi waktu 2x24 jam untuk usut kasus Debora
- 5
Konferensi Parlemen Dunia dihadiri 48 negara, Fahri sebut itu prestasi
- 6
Demi masyarakat sehat, Brebes dukung program GPN dari Kemenpora
- 7
Ribuan advokat siap bela Aris Budiman