Tindak tegas produsen dan pengedar makanan mengandung B3
DPR RI - Dalam rangka menjamin keamanan dan kesehatan masyarakat, legislator Imam Suroso bersama Kepala Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (POM) Semarang Endang Pujiwati melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Pasar Baru, Pati, Jawa Tengah, Jumat (11/5) lalu .
Imam Suroso dalam kesempatan itu melihat langsung berbagai dagangan yang dijajakan pedagang kelontong, pedagang ikan maupun jajanan pasar. Saat sidak ini masih dijumpai beberapa jenis makanan yang mengandung pengawet, pewarna termasuk formalin.
Tim Badan POM yang membawa lab mini mengambil beberapa sampel dan diketahui ada yang tidak memenuhi syarat. Atas temuan ini, Imam Suroso menekankan sidak seperti ini perlu dilanjutkan apalagi menjelang puasa dan lebaran konsumsi makanan dan minuman akan meningkat tajam. Politisi PDI Perjuangan ini menekankan agar kontrol terhadap makanan dan minuman terus dilakukan.
"Saya minta produsen dan pengedar yang menjual makanan yang mengandung bahan berbahaya dan beracun (B3) harus ditindak tegas. Jangan sampai rakyat diracun gara-gara mengonsumsi makanan yang tidak sehat, kadaluarsa maupun berpengawet," tandas Mbah Roso panggilan akrab Imam Suroso.
Endang Pujiastuti menambahkan, sidak telah dilakukan di beberapa Kabupaten di Jateng. Sidak kepada para pedagang sifatnya pembinaan dan edukasi. Kalau menemukan kasus masih ditunggu dua bulan, setelah itu barangnya dimusnahkan. Langkah selanjutnya mencari produsennya kalau ditemukan dan terbukti maka sanksi tegas akan diterapkan.
KOMENTAR ANDA
BERITA LAINNYA
-
DJP Diminta Masifkan Sosialisasi NIK Jadi NPWP
17 Mei 2018 11:37 -
Pemuda Penentu Kebijakan Global
17 Mei 2018 11:37 -
DPR Percaya Bareskrim Profesional Tangani Kasus Penembakan Polisi
17 Mei 2018 11:37
BERITA POPULER
- 1
Puan: Kembalinya Blok Rokan Harus Dirasakan Rakyat
- 2
Abaikan berbagai aspek, holding migas BUMN dinilai terburu-buru
- 3
Fungsi dan kewenangan BNN jadi pembahasan Panja RUU Narkotika
- 4
Komisi IX evaluasi kinerja, Menkes diberi waktu 2x24 jam untuk usut kasus Debora
- 5
Konferensi Parlemen Dunia dihadiri 48 negara, Fahri sebut itu prestasi
- 6
Demi masyarakat sehat, Brebes dukung program GPN dari Kemenpora
- 7
Ribuan advokat siap bela Aris Budiman