Teknologi Berperan Penting untuk Kemandirian Bangsa
DPR RI - Wakil Ketua DPR RI Koordinator Bidang Industri dan Pembangunan Rachmat Gobel mengungkapkan pentingnya peran teknologi untuk kemandirian bangsa Indonesia. Menurutnya teknologi juga berpotensi memberikan dukungan besar bagi kesejahteraan masyarakat, kemajuan bangsa, keamanan dan ketahanan bagi perlindungan negara, pelestarian fungsi lingkungan hidup, pelestarian nilai luhur budaya bangsa, serta peningkatan kehidupan kemanusiaan.
Hal ini disampaikannya saat berdiskusi dengan Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) Bambang Brodjonegoro di Kantor Kemenristek, Jakarta, baru-baru ini. "Berada di ruangan Pak Menteri, saya jadi teringat Alm. BJ. Habibie sebagai bapak teknologi Indonesia. Beliau pernah berpesan bahwa jika Indonesia ingin menjadi bangsa yang modern harus menguasai teknologi dan sumber daya manusianya," ucapnya.
Di samping itu, Politisi Partai Nasional Demokrat (NasDem) ini mengatakan, saat ini industri membutuhkan banyak sekali perbaikan kemampuan teknologi dan inovasi. Namun, setiap kali dilakukan perbaikan selalu dihadapkan dengan masalah besar, yaitu kurangnya menuntut diri melakukan perbaikan dalam proses atau produksi.
"Membangun industri adalah membangun sebuah sistem dan pola pikir yang selalu terarah pada upaya meningkatkan nilai tambah produk. Dalam sudut pandang inilah, daya saing industri nasional hendaknya dikembangkan ke berbagai sektor," terang Rachmat Gobel.
Ia melihat potensi pembangunan industri berbasis budaya masih sangat terbuka dan harus dikuasai. "Kita memiliki rempah-rempah yang bisa diolah menjadi jamu, kain, makanan, minuman dan kerajinan tangan. Industri berbasis budaya bisa digerakkan di desa-desa karena ada budaya dan adat istiadat sebagai ceritanya dan kita memiliki sumber daya alam melimpah yang bisa dijadikan bahan baku utama," tuturnya.
Begitu pula industri bidang kesehatan yang saat ini perlu mendapat perhatian di tengah pandemi Covid-19. Menurutnya, penguatan industri bidang farmasi dan alat kesehatan nasional perlu dilakukan agar memiliki daya saing, dan mampu mewujudkan kemandirian obat dan alat kesehatan minimal bisa mengurangi ketergantungan terhadap Negara lain.
"Salah satu perusahaan saya dorong adalah PT Harvest Gorontalo Indonesia (HGI). HGI sebagai perusahaan industri herbal, berdiri sejak 2007 berlokasi di Desa Pilohayanga Kecamatan Telaga Kabupaten Gorontalo, dengan lebih 250 karyawan yang semuanya berasal dari tenaga kerja setempat," pungkasnya.
KOMENTAR ANDA
BERITA LAINNYA
-
DJP Diminta Masifkan Sosialisasi NIK Jadi NPWP
16 Juni 2020 11:48 -
Pemuda Penentu Kebijakan Global
16 Juni 2020 11:48 -
DPR Percaya Bareskrim Profesional Tangani Kasus Penembakan Polisi
16 Juni 2020 11:48
BERITA POPULER
- 1
Puan: Kembalinya Blok Rokan Harus Dirasakan Rakyat
- 2
Abaikan berbagai aspek, holding migas BUMN dinilai terburu-buru
- 3
Fungsi dan kewenangan BNN jadi pembahasan Panja RUU Narkotika
- 4
Komisi IX evaluasi kinerja, Menkes diberi waktu 2x24 jam untuk usut kasus Debora
- 5
Konferensi Parlemen Dunia dihadiri 48 negara, Fahri sebut itu prestasi
- 6
Demi masyarakat sehat, Brebes dukung program GPN dari Kemenpora
- 7
Ribuan advokat siap bela Aris Budiman