1. HOME
  2. »
  3. BERITA

Tak Ingin Ikut-ikutan Thailand, Komisi III Tegaskan Ganja Tetap Ilegal di Indonesia

Editor: Haris Kurniawan  21 Juni 2022 11:33
site/DPR RI/news/2022/06/21/170349/tak-ingin-ikut-ikutan-thailand-komisi-iii-tegaskan-ganja-tetap-ilegal-di-indonesia-2206211.jpg Gedung DPR

DPR RI - Baru saja, negara tetangga Thailand melegalisasi ganja di negaranya untuk penggunaan kesehatan. Kebijakan ini kemudian memunculkan perdebatan, tentang apakah kebijakan yang sama sebaiknya diterapkan di Indonesia. Mengingat penggunaan ganja memang tidak hanya untuk rekreasi, namun juga untuk pengobatan hingga masakan.

Hal ini kemudian ditampik oleh Direktur Tindak Pidana Narkoba (Dirnarkoba) Bareskrim Polri Brigjen Pol. Krisno H Siregar yang menegaskan bahwa pihaknya tetap menolak legalisasi ganja di Indonesia. Brpgjen Pol Krisna juga menegaskan bahwa hingga saat ini ganja di Indonesia tetap termasuk ke dalam narkotika yang ilegal.

Terkait hal ini, Wakil Ketua Komisi III DPR RI asal Fraksi Partai Nasdem Ahmad Sahroni menyampaikan dukungannya. Menurut Sahroni legalisasi ganja di Indonesia bukan langkah yang tepat, mengingat permasalahan terkait psikotropika di tanah air masih sangat kompleks.

“Saya sangat mendukung langkah Kepolisian kita bersama BNN yang tegas menolak legalisasi ganja seperti di Thailand. Karena sejatinya hal tersebut lebih banyak dampak buruknya bila dilegalkan, apalagi masalah narkotika di tanah air sudah kompleks. Di Thailand sendiri baru sepekan dilegalkan sudah terdapat kasus meninggal karena overdosis. Tapi ya kembali lagi, setiap negara mempunyai pilihannya masing-masing. Yang pasti ganja ini masih merupakan narkotika yang ilegal,” ujar Sahroni dalam keterangannya, Selasa (21/6).

Lebih lanjut Sahroni meminta kepolisian untuk meningkatkan pengawasan dan penjagaan demi mencegah peredaran gelap ganja dari Thailand ke Indonesia.

“Sebagai tetangga di kawasan, tentunya kita harus antisipatif, jangan sampai ganja yang legal dari sana masuk ke Indonesia. Karenanya kepolisian perlu meningkatkan pengawasannya, terutama dalam jalur keluar masuk dari Thailand, jadi segala kemungkinan ini harus diantisipasi,” demikian Sahroni.

KOMENTAR ANDA