Puteri Komarudin Tekankan Pemerintah untuk Tingkatkan Kualitas Perencanaan Anggaran
DPR RI - Direktorat Jenderal Anggaran (DJA) Kementerian Keuangan mencatat realisasi belanja negara pada APBN 2021 tumbuh 7,4 persen menjadi Rp2.786,8 triliun. Capaian tersebut didorong realisasi belanja Kementerian/Lembaga (K/L) yang tumbuh 12,2 persen
Terkait hal ini, Anggota Komisi XI DPR RI Fraksi Partai Golkar Puteri Komarudin mendorong perencanaan anggaran yang berkualitas untuk ciptakan belanja yang berkualitas (spending better).
“DJA harus mampu menjamin kualitas perencanaan anggaran pemerintah. Dengan begitu, anggaran ini bisa menghasilkan belanja yang efisien, berkualitas, bermanfaat, dan bernilai tambah bagi masyarakat. Hal ini menurut saya penting karena belanja yang berkualitas sangat tergantung dari kualitas perencanaannya pula,” urai Puteri.
Sebelumnya, Kementerian Keuangan telah menerapkan Redesain Sistem Perencanaan dan Penganggaran (RSPP) yang tujuannya diantaranya untuk menerapkan kebijakan penganggaran yang fokus pada program yang berdampak langsung pada masyarakat (money follow program), memperkuat penerapan anggaran berbasis kinerja, serta menyelaraskan rumusan program dan kegiatan. Puteri pun mempertanyakan dampak penerapan sistem tersebut.
“Setelah berjalan dua tahun sistem ini harapannya bisa semakin mensinkronkan antara perencanaan dan penganggaran. Sehingga belanja pemerintah bisa semakin terarah dan efisien. Karena begitu hulu perencanaanya baik, harapannya bisa diimplementasikan di hilirnya,” ujar Puteri dalam Rapat Dengar Pendapat Komisi XI bersama DJA pada Selasa (25/1).
Puteri yang juga menjabat sebagai Ketua Bidang Keuangan dan Pasar Modal DPP Partai Golkar meminta agar belanja yang dikeluarkan pemerintah dapat diukur dampaknya terhadap perekonomian dan kesejahteraan masyarakat.
“Karena kita tidak hanya concern seputar hasil (output) yang dihasilkan saja, tetapi juga dampak yang dihasilkan dari output tersebut. Tak terkecuali, pada belanja subsidi pemerintah. Apakah memang selama ini sudah memberikan dampak lebih luas bagi masyarakat. Strategi apa yang akan dilakukan DJA untuk memastikan belanja subsidi ini berkualitas, tepat sasaran, dan tepat manfaat,” tegas Puteri.
Pengelolaan PNBP Lebih lanjut, Puteri juga mendorong DJA untuk meningkatkan kinerja dalam proses bisnis dan pengawasan dalam pengelolaan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).
“Hal tersebut sangat penting untuk memastikan apakah benar jumlah PNBP yang disetorkan K/L mencerminkan apa yang seharusnya diterima. Dalam arti, kita harus pastikan juga tidak terjadi kebocoran dalam pengelolaan PNBP ini,” tutup Puteri
KOMENTAR ANDA
BERITA LAINNYA
-
Sahroni: Kasus Kematian Brigadir J Pertaruhan Psikis Keluarga dan Kredibilitas Polri
27 Januari 2022 14:56 -
DJP Diminta Masifkan Sosialisasi NIK Jadi NPWP
27 Januari 2022 14:56 -
Pemuda Penentu Kebijakan Global
27 Januari 2022 14:56 -
DPR Percaya Bareskrim Profesional Tangani Kasus Penembakan Polisi
27 Januari 2022 14:56 -
Puteri Komarudin Desak Bank Mandiri Tindaklanjut Dugaan Dokumen Agunan Nasabah Hilang
27 Januari 2022 14:56
BERITA POPULER
- 1
Puan: Kembalinya Blok Rokan Harus Dirasakan Rakyat
- 2
Abaikan berbagai aspek, holding migas BUMN dinilai terburu-buru
- 3
Fungsi dan kewenangan BNN jadi pembahasan Panja RUU Narkotika
- 4
Komisi IX evaluasi kinerja, Menkes diberi waktu 2x24 jam untuk usut kasus Debora
- 5
Konferensi Parlemen Dunia dihadiri 48 negara, Fahri sebut itu prestasi
- 6
Demi masyarakat sehat, Brebes dukung program GPN dari Kemenpora
- 7
Ribuan advokat siap bela Aris Budiman