Puan Maharani Dorong Kerja Sama Teknologi Digital di Sidang Parlemen ASEAN
DPR RI - Ketua DPR Puan Maharani menegaskan pentingnya kerja sama teknologi digital antar-negara ASEAN. Hal tersebut diperlukan di tengah tantangan global menghadapi pandemi Covid-19.
Menurutnya, pandemi telah mempercepat penggunaan teknologi digital yang telah mendisrupsi kegiatan di berbagai bidang.
Menurut Puan dalam Sidang Umum ASEAN Inter-Parliamentary Assembly (AIPA) ke-42 yang digelar secara virtual, Senin (23/8/2021), sebagian kelompok masyarakat beradaptasi lebih cepat di era pandemi yang menuntut banyak perubahan ini. Namun sebagian kelompok lainnya harus berupaya lebih keras untuk beradaptasi, bahkan memerlukan bantuan negara.
Untuk itu, negara-negara anggota ASEAN perlu terus meningkatkan kerjasama dan bertukar informasi guna mengambil manfaat lebih besar dari teknologi digital. Ada beberapa bentuk kerja sama di bidang teknologi digital yang dinilai Puan dapat dilakukan oleh negara-negara ASEAN. Kerja sama pertama bisa meliputi peningkatan ketersediaan akses internet yang terjangkau bagi masyarakat. Utamanya upaya memperbesar akses internet di daerah terpencil dan pedesaaan, sehingga mengurangi ketimpangan digital (digital divide).
Selain itu, perempuan pertama yang menjabat sebagai Ketua DPR RI itu juga menilai perlu ada kerja sama yang dapat meningkatkan sumber daya manusia (SDM) terkait literasi dan keterampilan untuk mengambil manfaat dari teknologi digital. Kerja sama ini, kata Puan, termasuk literasi untuk menangkal hoaks dan disinformasi.
“Kemudian, kerja sama dalam menyusun kebijakan yang mendukung konektivitas digital dan juga menjamin keamanan aktivitas digital, seperti keamanan siber (cybersecurity), perlindungan data pribadi, dan perlindungan konsumen,” papar politisi PDI-Perjuangan itu.
Kepada pimpinan parlemen negara-negara ASEAN, Puan pun menekankan pentingnya kerja sama guna meningkatkan inovasi, pendidikan dan penelitian terkait teknologi digital. Dengan begitu, generasi muda Asia Tenggara dapat juga berperan mempengaruhi kemajuan teknologi digital.
“Sejalan dengan upaya pemanfaatan teknologi digital bagi pertumbuhan ekonomi, maka perlu terus didorong inklusi digital melalui perluasan akses internet untuk semua (internet for all),” tegas Puan. Mantan Menko PMK ini mengatakan, teknologi digital perlu dimanfaatkan sebagai upaya mengatasi pengentasan berbagai dimensi kemiskinan dan meningkatkan pemerataan.
Puan menilai, teknologi digital perlu didorong untuk mempermudah generasi muda mendapat akses pendidikan berkualitas, dan membantu masyarakat miskin mendapat akses fasilitas kesehatan. “Dalam upaya menghadapi pandemi Covid-19 secara efektif, kita memerlukan kawasan Asia Tenggara yang stabil dan kondusif, yang mendukung berkembangnya demokrasi, rule of law serta penghormatan bagi hak asasi manusia,” tambahnya.
Sidang Umum AIPA ke-42 diselenggarakan pada 23-25 Agustus 2021 oleh Brunei Darussalam sebagai tuan rumah. Forum bertajuk ‘Forging Parliamentary Cooperation in Digital Inclusion towards ASEAN Community 2025’ itu akan membahas dan mengesahkan draf-draf resolusi di bidang politik, ekonomi, sosial, serta isu-isu tentang perempuan di Kawasan regional.
AIPA sendiri merupakan organisasi parlemen regional yang menghimpun parlemen negara-negara ASEAN. Saat ini AIPA beranggotakan 10 parlemen yaitu Brunei Darussalam, Kamboja, Indonesia, Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand dan Vietnam.
KOMENTAR ANDA
BERITA LAINNYA
-
Sahroni: Kasus Kematian Brigadir J Pertaruhan Psikis Keluarga dan Kredibilitas Polri
24 Agustus 2021 08:53 -
DJP Diminta Masifkan Sosialisasi NIK Jadi NPWP
24 Agustus 2021 08:53 -
Pemuda Penentu Kebijakan Global
24 Agustus 2021 08:53 -
DPR Percaya Bareskrim Profesional Tangani Kasus Penembakan Polisi
24 Agustus 2021 08:53 -
Puteri Komarudin Desak Bank Mandiri Tindaklanjut Dugaan Dokumen Agunan Nasabah Hilang
24 Agustus 2021 08:53
BERITA POPULER
- 1
Puan: Kembalinya Blok Rokan Harus Dirasakan Rakyat
- 2
Abaikan berbagai aspek, holding migas BUMN dinilai terburu-buru
- 3
Fungsi dan kewenangan BNN jadi pembahasan Panja RUU Narkotika
- 4
Komisi IX evaluasi kinerja, Menkes diberi waktu 2x24 jam untuk usut kasus Debora
- 5
Konferensi Parlemen Dunia dihadiri 48 negara, Fahri sebut itu prestasi
- 6
Demi masyarakat sehat, Brebes dukung program GPN dari Kemenpora
- 7
Ribuan advokat siap bela Aris Budiman