Polri Diminta Evaluasi Cara Hadapi Demo di Masyarakat
DPR RI - Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni menyesalkan insiden tertembaknya seorang pemuda di Desa Tanda, Kecamatan Tinombo Selatan, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah (Sulteng), bernama Erfaldi (21) oleh polisi.
Korban tertembak pada Sabtu malam (12/2) ketika tengah terjadi aksi bentrokan antara polisi dan warga yang berusaha membubarkan unjuk rasa penolakan kegiatan tambang emas PT Trio Kencana. Atas kejadian ini, Kapolda Sulteng Irjen Rudy Sufahriadi meminta maaf kepada keluarga korban dan menyatakan akan memastikan pelaku bakal ditindak sesuai Peraturan Kapolri.
"Saya sangat menyesalkan bagaimana tragedi ini bisa terjadi, karena untuk apa membubarkan unjuk rasa saja sampai harus menggunakan senjata api? Sangat disayangkan dan ini harus jadi peringatan bagi jajaran aparat lainnya agar jangan sampai hal seperti ini terulang. Apapun alasannya, perlu diingat bahwa masyarakat punya hak bersuara dan berpendapat, jangan sampai mereka harus membayar itu dengan nyawa," ujar Sahroni dalam keterangannya hari ini (14/2).
Lebih lanjut, Sahroni juga mengingatkan polisi bahwa penggunaan senjata api harus sangat berhati-hati dan hanya untuk tindakan kriminal.
"Senjata api hanya untuk kriminal atau musuh negara. Pengunjuk rasa bukan musuh, mereka saudara sedarah kita yang sedang menyalurkan aspirasinya. Jadi jangan lagi polisi menggunakan senjata api untuk membubarkan unjuk rasa," sambungnya.
Terakhir, Sahroni menyampaikan bahwa dirinya meyakini Polda Sulteng maupun Propam Polri akan dapat menyelesaikan kasus ini secara terbuka dan sesuai aturan yang berlaku.
"Pihak Kapolda sudah meminta maaf, dan ini kasusnya juga tengah diselidiki oleh Propam Polri. Berdasarkan informasi yang ada, saat ini sudah ada empat anggota kepolisian yang tengah diperiksa oleh propam terkait dugaan pelanggaran disiplin tersebut. Kita saatnya kita pantau terus kinerja polisi dalam mengusut kasusnya, dan memastikan agar kejadian yang sama tidak terulang lagi," tutup Sahroni.
KOMENTAR ANDA
BERITA LAINNYA
-
Sahroni: Kasus Kematian Brigadir J Pertaruhan Psikis Keluarga dan Kredibilitas Polri
14 Februari 2022 16:58 -
DJP Diminta Masifkan Sosialisasi NIK Jadi NPWP
14 Februari 2022 16:58 -
Pemuda Penentu Kebijakan Global
14 Februari 2022 16:58 -
DPR Percaya Bareskrim Profesional Tangani Kasus Penembakan Polisi
14 Februari 2022 16:58 -
Puteri Komarudin Desak Bank Mandiri Tindaklanjut Dugaan Dokumen Agunan Nasabah Hilang
14 Februari 2022 16:58
BERITA POPULER
- 1
Puan: Kembalinya Blok Rokan Harus Dirasakan Rakyat
- 2
Abaikan berbagai aspek, holding migas BUMN dinilai terburu-buru
- 3
Fungsi dan kewenangan BNN jadi pembahasan Panja RUU Narkotika
- 4
Komisi IX evaluasi kinerja, Menkes diberi waktu 2x24 jam untuk usut kasus Debora
- 5
Konferensi Parlemen Dunia dihadiri 48 negara, Fahri sebut itu prestasi
- 6
Demi masyarakat sehat, Brebes dukung program GPN dari Kemenpora
- 7
Ribuan advokat siap bela Aris Budiman