Perlunya keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi dan pajak

DPR RI - Anggota Komisi XI DPR Maruarar Sirait menegaskan, perlunya keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi dengan pajak yang dihasilkan. Karena, pertumbuhan ekonomi di seluruh dunia tenga melambat, hanya saja di Indonesia untuk sektor riil ekonomi kecil dan menengah tetap tumbuh.
Saat ini, kata dia, target pertumbuhan ekonomi 5,2 % tapi tumbuh 5,1 %, maka seharusnya kenaikan pertumbuhan ekonomi ini diikuti dengan kenaikan pajak.
"Kondisi setiap negara memang berbeda-beda. Namun, Jokowi telah membangun pondasi perekonomian jangka panjang yang kuat dengan membangun berbagai insfrastruktur di seluruh Indonesia," ujarnya dalam sebuah diskusi di Gedung DPR, Senayan, Jakarta.
Jika saat ini dalam kondisi sulit, maka Ia minta DPR untuk tidak menambah sulit dengan menaikkan gaji dan tunjangan. "DPR seharusnya mendukung alokasi anggaran negara untuk kesejahteraan rakyat, mensubsidi pertanian, dan usaha kecil menegah lainnya," terangnya.
Dalam acara yang sama, Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR Azis Syamsuddin menyatakan, untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan target pajak tersebut antara lain seluruh rakyat harus mempunyai NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak). Tapi, meski utang luar negeri kita terus naik, namun rasio utang negara masih aman.
"Tak mungkin memang untuk mengejar pajak dan ekonomi sesuai target, karena butuh waktu. Tapi DPR akan berusaha maksimal dengan misalnya pembangunan infrastruktur itu tepat sasaran dan lain-lain," jelasnya.
KOMENTAR ANDA
BERITA LAINNYA
-
-
DJP Diminta Masifkan Sosialisasi NIK Jadi NPWP
14 Juli 2017 10:16 -
Pemuda Penentu Kebijakan Global
14 Juli 2017 10:16 -
DPR Percaya Bareskrim Profesional Tangani Kasus Penembakan Polisi
14 Juli 2017 10:16 -
BERITA POPULER
- 1
Puan: Kembalinya Blok Rokan Harus Dirasakan Rakyat
- 2
Abaikan berbagai aspek, holding migas BUMN dinilai terburu-buru
- 3
Fungsi dan kewenangan BNN jadi pembahasan Panja RUU Narkotika
- 4
Komisi IX evaluasi kinerja, Menkes diberi waktu 2x24 jam untuk usut kasus Debora
- 5
Konferensi Parlemen Dunia dihadiri 48 negara, Fahri sebut itu prestasi
- 6
Demi masyarakat sehat, Brebes dukung program GPN dari Kemenpora
- 7
Ribuan advokat siap bela Aris Budiman