1. HOME
  2. »
  3. BERITA

Perlu Sinergi Antar Daerah Ciptakan Pertumbuhan Ekonomi

Editor: Hery Hardjo Winarno  09 April 2019 17:37
news/2019/04/09/165510/perlu-sinergi-antar-daerah-ciptakan-pertumbuhan-ekonomi-190409w.jpg Anggota Komisi XI DPR RI Andreas Eddy Susetyo

DPR RI - Anggota Komisi XI DPR RI Andreas Eddy Susetyo mengatakan, untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi secara merata diperlukan sinergi yang kuat antar daerah untuk menumbuhkan investasi dan menarik investor. Ia mendapatkan laporan, di Provinsi Jawa Timur masih terjadi disparitas antara ring satu dengan ring dua.

"Hal ini menjadi perhatian kita bersama agar pertumbuhan ekonomi merata," ungkapnya usai mengikuti pertemuan Tim Kunjungan Kerja Reses Komisi XI DPR RI dengan Bank Indonesia (BI) Kantor Perwakilan Jatim, OJK, LPS, Perbankan, Askrindo dan Jamkrindo tentang sistem pembayaran dan kondisi industri jasa keuangan, Surabaya, Jatim, baru-baru ini.

Menurut politisi PDI-Perjuangan itu, pemerintah daerah perlu menumbuhkan sumber ekonomi di setiap daerah dan saling berkoordinasi. Terlebih pemerintah telah memberikan kemudahan melalui Dana Desa serta hadirnya Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk membantu menumbuh kembangan UMKM.

"Untuk itu, peran pemerintah sangat penting di sini agar KUR bisa lebih optimal membatu mensejahterakan dan bisa meningkatkan perekonomian di Jawa Timur," harap Ketua Badan Akuntabilitas Keuangan Negara (BAKN) DPR RI itu.

Sementara itu, Anggota Komisi XI DPR RI Mukhamad Misbakhun menegaskan, penguatan pengawasan oleh BPK sangat penting bagi manfaat Dana Desa yang lebih baik. Dengan begitu, pemerintah menjalankan perannya dalam mengawasi pelaksanaan Dana Desa. Sementara pengawasan secara politik yang dilakukan DPR RI bisa menjadi sebuah sinergi untuk mengefektifkan Dana Desa sebagai pertumbuhan ekonomi.

"Berdasarkan laporan di Jatim telah dilakukan uji petik di 5 wilayah penerima Dana Desa. Hasilnya baik, namun perlu peningkatan penggunaan Dana Desa. Perlu ada pelatihan kepada aparat desa agar Dana Desa bermanfaat dengan baik," jelas politik Partai Golkar itu.

KOMENTAR ANDA