Perbedaan pilihan politik tak harus jadi sumber konflik
DPR RI - Pelaksanaan pilkada serentak menjadi persoalan serius di masyarakat, tak hanya di tingkat elite, masyarakat pun juga terjadi perdebatan yang sengit hanya karena perbedaan pilihan politik. Hal ini diakui Ketua BKSAP DPR RI Nurhayati Ali Assegaf yang mengungkapkan keprihatinannya atas tingginya tensi politik yang terjadi akhir-akhir ini.
"Saya prihatin. Ini tahun politik terjadi di desa-desa. Banyak konflik di daerah sampai desa hanya karena menang atau kalah dalam pemilihan kepada desa. Masyarakat di bawah pecah," tutur Nurhayati saat Rapat Paripurna DPR Pembukaan MAsa Sidang IV di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (05/3).
Politisi Partai Demokrat ini pun meminta kepada pemerintah untuk turut andil dalam meminimalisir terjadinya konflik di masyarakat akibat perbedaan pilihan politik. Terlebih ini menjelang Pilkada serentak di pertengahan tahun 2018. Sehingga ini harus menjadi perhatian banyak pihak untuk dapat menyatukan kembali masyarakat.
"Ini harus jadi perhatian bersama dari tingkat Pemkab dan Pemkot atau Bupati dan juga mungkin Gubernur harus turun menyatukan masyarakat. Tidak boleh masyarakat terpecah karena pemilihan kepada desa hingga ke atas," ungkapnya.
Perpecahan yang terjadi di masyarakat akibat pemilihan kepala daerah ini semestinya tidak terjadi. Karenanya, juga dibutuhkan kesadaran akan kebersamaan dalam masyarakat dalam menyikapi perbedaan pendapat tersebut. Negara pun juga dituntut hadir dalam memberikan rasa aman untuk menghadapi penyelenggaraan Pilkada serentak yang akan berlangsung di 171 daerah dengan rincian 17 provinsi, 39 kota, dan 115 kabupaten melalui pemilu langsung.
KOMENTAR ANDA
BERITA LAINNYA
-
DJP Diminta Masifkan Sosialisasi NIK Jadi NPWP
07 Maret 2018 12:21 -
Pemuda Penentu Kebijakan Global
07 Maret 2018 12:21 -
DPR Percaya Bareskrim Profesional Tangani Kasus Penembakan Polisi
07 Maret 2018 12:21
BERITA POPULER
- 1
Puan: Kembalinya Blok Rokan Harus Dirasakan Rakyat
- 2
Abaikan berbagai aspek, holding migas BUMN dinilai terburu-buru
- 3
Fungsi dan kewenangan BNN jadi pembahasan Panja RUU Narkotika
- 4
Komisi IX evaluasi kinerja, Menkes diberi waktu 2x24 jam untuk usut kasus Debora
- 5
Konferensi Parlemen Dunia dihadiri 48 negara, Fahri sebut itu prestasi
- 6
Demi masyarakat sehat, Brebes dukung program GPN dari Kemenpora
- 7
Ribuan advokat siap bela Aris Budiman