Pentingnya Penguatan Peran Parlemen G20 dalam Pemulihan Pandemi Global
DPR RI - Badan Kerjasama Antar Parlemen (BKSAP) Dewan Perwakilan Rakyat RI (DPR RI) menyelenggarakan Kick-Off Meeting Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Forum Parlemen Negara G20 ke-8 (P20) di Surabaya, Rabu (15/6).
Acara tersebut merupakan pertemuan pertama dari serangkaian acara menjelang forum KTT P20 pada 6-7 Oktober mendatang di DPR RI. Pada kesempatan tersebut, Anggota BKSAP DPR Fraksi Partai Golkar Puteri Komarudin tekankan penguatan peran parlemen G20 dalam pemulihan pasca pandemi melalui pelaksanaan komitmen P20 yang terukur dan menyeluruh.
“Sebagai pemimpin penyelenggaraan P20 tahun ini, DPR RI perlu mendorong penguatan dimensi global dari fungsi diplomasi parlemen dalam upaya pemulihan pasca pandemi COVID-19. Sebagai forum yang mempertemukan parlemen dari 20 negara dengan ekonomi terbesar, P20 tentu memiliki andil lebih dalam menentukan arah pemulihan secara global,” ungkap Puteri.
Dalam acara tersebut, Ketua BKSAP Fadli Zon menjelaskan peran parlemen dan keketuaan DPR RI dalam forum P20 mendatang.
“Kepemimpinan Indonesia tidak hanya menunjukan kapasitas di level global tapi juga sebagai refleksi dari perwujudan konstitusi kita, yaitu untuk turut serta melaksanakan ketertiban dunia. DPR RI sebagai tandem pemerintah dan BKSAP sebagai motor DPR dalam diplomasi parlemen untuk berkoordinasi, kolaborasi, dan komunikasi dengan parlemen sahabat untuk dukung penuh menyukseskan presidensi Indonesia di G20,” tutur Fadli.
Sebagai informasi, DPR RI adalah tuan rumah penyelenggaraan KTT P20 sebagai bagian dari rangkaian agenda Presidensi Indonesia untuk G20. Tema yang diusung DPR RI adalah
“Stronger Parliament for Sustainable Recovery”. Terdapat 4 (empat) isu prioritas yang akan menjadi pokok pembahasan forum-forum P20, yaitu pembangunan berkelanjutan dan ekonomi hijau, ekonomi inklusif dan masyarakat yang kuat, parlemen efektif dan demokrasi yang kuat, serta kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan.
Lebih lanjut, Puteri menekankan pentingnya implementasi berbagai kesepakatan yang akan dicapai dalam KTT P20 guna perkuat peran parlemen negara G20 dalam pemulihan pandemi global.
“Dalam perhelatan P20 nanti, kita tidak hanya mendukung tercapainya komitmen atau kesepakatan global melalui suatu joint statement. Tapi, kita juga perlu dorong agar komitmen tersebut dilengkapi dengan suatu rencana aksi (Action Plan)."
'Sehingga, komitmen yang disepakati dapat diimplementasikan dalam kerja-kerja parlemen ke depan dengan lebih terukur dan holistik. Mulai dari tingkat nasional maupun global melalui suatu upaya terkoordinasi antar parlemen G20,” jelas Puteri.
Menutup keterangannya, Anggota Biro Perempuan Parlemen Inter-Parliamentary Union (IPU) perwakilan Grup Asia-Pasifik ini juga mendorong disepakatinya suatu mekanisme evaluasi atau laporan parlemen negara G20.
“Laporan ini sebagai bukti komitmen dan akuntabilitas pelaksanaan rencana aksi oleh parlemen masing-masing kepada forum. Termasuk sebagai bentuk transparansi kerja diplomasi parlemen kepada masyarakat, yang dapat dimonitor langsung oleh masyarakat luas di masing-masing negara,” tutup Puteri.
KOMENTAR ANDA
BERITA LAINNYA
-
DJP Diminta Masifkan Sosialisasi NIK Jadi NPWP
15 Juni 2022 19:26 -
Pemuda Penentu Kebijakan Global
15 Juni 2022 19:26 -
DPR Percaya Bareskrim Profesional Tangani Kasus Penembakan Polisi
15 Juni 2022 19:26
BERITA POPULER
- 1
Puan: Kembalinya Blok Rokan Harus Dirasakan Rakyat
- 2
Abaikan berbagai aspek, holding migas BUMN dinilai terburu-buru
- 3
Fungsi dan kewenangan BNN jadi pembahasan Panja RUU Narkotika
- 4
Komisi IX evaluasi kinerja, Menkes diberi waktu 2x24 jam untuk usut kasus Debora
- 5
Konferensi Parlemen Dunia dihadiri 48 negara, Fahri sebut itu prestasi
- 6
Demi masyarakat sehat, Brebes dukung program GPN dari Kemenpora
- 7
Ribuan advokat siap bela Aris Budiman