Pemindahan Ibu Kota Jangan Bebani APBN
DPR RI - Anggota Komisi XI DPR RI Michael Jeno mendesak agar pemerintah tidak membebani Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dalam menciptakan strategi rancangan anggaran pemindahan Ibu Kota. Ia menyebut bahwa kebutuhan biaya pembangunan akan sangat tinggi sehingga harus digunakan strategi yang realistis.
Hal ini ia sampaikan usai memimpin Kunjungan Kerja Reses Komisi XI DPR RI ke Kantor Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah, di Palangkaraya, Kalteng, Senin (29/7). Menurutnya melakukan kerja sama dengan swasta akan diproyeksikan ke depan untuk membantu pembangunan perpindahan Ibu Kota tersebut.
"Kerja sama dengan pihak swasta dan segala macam seperti yang disampaikan oleh teman-teman di Bappenas misalnya, apakah aset-aset yang ada di Jakarta hari ini dikerjasamakan dengan swasta, kemudian pendapatan itu dimanfaatkan untuk menambah biaya pemindahan tersebut," tutur politisi PDI Perjuangan tersebut.
Legislator dapil Kalimantan Barat itu menekankan agar pemerintah melakukan kerja cerdas dalam mengeksekusi isu yang strategis tersebut. Diketahui bahwa rencana perpindahan ibu kota merupakan planning lama yang akan diwujudkan oleh Pemerintah saat ini yang dilatarbelakangi tujuan pemerataan ekonomi.
"Pemindahan ibu kota ini harus di-planning sebaik-baiknya. Harus dibuat strateginya sebaik mungkin termasuk yang kita diskusikan tadi adalah pembiayaannya. Karena hitung-hitungan dari teman-teman di Bappenas kan sekitar Rp 456 triliun. Tentu kalau kita berharap kepada APBN, ini akan memberatkan APBN kita," tukas Jeno.
KOMENTAR ANDA
BERITA LAINNYA
-
DJP Diminta Masifkan Sosialisasi NIK Jadi NPWP
31 Juli 2019 16:39 -
Pemuda Penentu Kebijakan Global
31 Juli 2019 16:39 -
DPR Percaya Bareskrim Profesional Tangani Kasus Penembakan Polisi
31 Juli 2019 16:39
BERITA POPULER
- 1
Puan: Kembalinya Blok Rokan Harus Dirasakan Rakyat
- 2
Abaikan berbagai aspek, holding migas BUMN dinilai terburu-buru
- 3
Fungsi dan kewenangan BNN jadi pembahasan Panja RUU Narkotika
- 4
Komisi IX evaluasi kinerja, Menkes diberi waktu 2x24 jam untuk usut kasus Debora
- 5
Konferensi Parlemen Dunia dihadiri 48 negara, Fahri sebut itu prestasi
- 6
Demi masyarakat sehat, Brebes dukung program GPN dari Kemenpora
- 7
Ribuan advokat siap bela Aris Budiman