Pemerintah Diminta Tanggung Biaya Pemulangan TKI dan ABK
DPR RI - Pemerintah diminta menanggung biaya pemulangan tenaga kerja Indonesia (TKI), anak buah kapal (ABK) hingga jemaah tabliq yang ada di berbagai negara, khususnya di Malaysia. Langkah ini sebagaimana penanganan 3 klaster besar WNI yang terdampak Covid-19.
Hal itu disampaikan Wakil Ketua Komisi I DPR Teuku Riefky Harsya dalam rapat kerja virutual Komisi I, Selasa (7/4).
“Pemerintah perlu menyediakan dana kontingensi untuk evakuasi pemulangan TKI, ABK dan Jamaah Tablig yang tidak mampu."
"Saat ini dapat dipastikan keuangan mereka sudah menipis dan entah berapa lama mereka bisa bertahan. Kami minta Pemerintah mengantisipasi hal ini segera," katanya.
Di sisi lain Teuku Riefky yang juga Sekretaris Fraksi Partai Demokrat menyampaikan, pimpinan Komisi I memberikan apreasiasi atas upaya yang telah dilakukan Kemenlu terhadap pendampingan, bantuan shelter darurat, sembako dan obat-obatan yang diberikan melalui KBRI diberbagai negara.
Kemenlu mencatat hingga 6 April dari sekitar 1,2 juta WNI di Malaysia hanya 44.650 orang yang telah kembali, dari 16.863 ABK yang bekerja di 116 kapal hanya 4.496 orang yang kembali sementara dari 907 Jamaah Tablig yang tersebar di 8 Negara (mayoritas di India) hanya 10 orang yang telah kembali ke Indonesia.
KOMENTAR ANDA
BERITA LAINNYA
-
DJP Diminta Masifkan Sosialisasi NIK Jadi NPWP
08 April 2020 17:55 -
Pemuda Penentu Kebijakan Global
08 April 2020 17:55 -
DPR Percaya Bareskrim Profesional Tangani Kasus Penembakan Polisi
08 April 2020 17:55
BERITA POPULER
- 1
Puan: Kembalinya Blok Rokan Harus Dirasakan Rakyat
- 2
Abaikan berbagai aspek, holding migas BUMN dinilai terburu-buru
- 3
Fungsi dan kewenangan BNN jadi pembahasan Panja RUU Narkotika
- 4
Komisi IX evaluasi kinerja, Menkes diberi waktu 2x24 jam untuk usut kasus Debora
- 5
Konferensi Parlemen Dunia dihadiri 48 negara, Fahri sebut itu prestasi
- 6
Demi masyarakat sehat, Brebes dukung program GPN dari Kemenpora
- 7
Ribuan advokat siap bela Aris Budiman