Muhaimin Apresiasi Modifikasi Penyelenggaraan Umrah oleh Arab Saudi
DPR RI - Ibadah haji dan umrah menjadi satu tujuan utama umat Islam dalam menjalankan perintah Allah. Ibadah ini juga menjadi sarana menuangkan wujud cinta sekaligus rindu terhadap Nabi Muhammad SAW yang makamnya berada di area Masjid Nabawi, Madinah.
Di Masjid Nabawi ada satu tempat yang disebut taman surga atau Raudlah. Tempat ini sangat mulia dan punya kedudukan agung di mata umat Islam, dan berlokasi tepat di antara rumah Rasulullah SAW dengan mimbarnya.
Tidak heran setiap pelaksanaan haji dan umrah, jemaah dari berbagai penjuru dunia kerap berjubel dan berebut supaya memperoleh kesempatan ziarah ke Raudlah dengan cara sholat baik fardlu maupun sunnah, bersholawat untuk Baginda Rasullulah SAW, berdzikir, dan berdoa kepada Allah SWT. Namun kini Pemerintah Arab Saudi mengubah manajemen ziarah Raudlah yang terletak di Masjid Nabawi.
Wakil Ketua DPR RI Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat (Korkesra) Abdul Muhaimin Iskandar mengapresiasi modernisasi manajemen ziarah itu sehingga kini menjadi lebih nyaman dan manusiawi.
“Alhamdulillah kami dan rombongan masuk Raudlah dengan aman, nyaman dan lancar. Ini akibat manajemen baru yang diterapkan," kata Gus Muhaimin di Madinah, dalam rangka peninjauan kesiapan penyelenggaraan haji, Minggu (3/4).
Menurut Gus Muhaimin, jika dulu setiap jemaah bebas masuk Raudlah, kini Pemerintah Arab Saudi menerapkan sistem screening sebanyak tiga tahap. Tahap pertama adalah seleksi administrasi, dilanjutkan dengan duduk di satu titik yang ditentukan rombongan, lalu mulai berjalan menuju Raudlah. "Ketika di Raudlah kita diberi waktu sekitar 10 menit. Jadi kita lebih leluasa sholat dan berdoa, bahkan sholatnya bisa beberapa kali. Yang jelas lebih nyaman, lebih pasti dan kesempatannya lebih baik," tuturnya.
Karena itu, politisi Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini mengapresiasi manajemen baru yang diterapkan Pemerintah Arab Saudi terkait dengan ziarah di Raudlah. Menurutnya manajemen ini lebih rasional dan manusiawi ketimbang dengan sebelumnya.
"Biasanya salat saja harus miring-miring dan berdesak-desakan (di Raudlah) dan waktunya pendek dan bahkan waktunya tidak banyak. Apresiasi ini patut kita berikan kepada pemerintah Arab Saudi, MBS (Muhammad Bin Salman) dan semua keluarga kerajaan yang memberikan modernisasi regulasi ibadah umrah dan haji," ujar Gus Muhaimin.
Keponakan Presiden RI ke-IV KH. Abdurrahman Wahid atau Gus Dur ini berharap modernisasi manajemen di Raudlah dapat diimplementasikan pada setiap titik penting ibadah haji dan umrah, seperti di area Hajar Aswad dan lainnya.
"Kita berharap pelaksanaan haji dan umrah yang lain seperti mencium Hajar Aswad sampai hari ini masih belum ada kepastian, kadang berhasil kadang nggak, ada kerumunan dari berbagai sudut tabrakan. Nah kalau manajemennya baik saya kira luar biasa," tukas Gus Muhaimin.
KOMENTAR ANDA
BERITA LAINNYA
-
DJP Diminta Masifkan Sosialisasi NIK Jadi NPWP
05 April 2022 17:21 -
Pemuda Penentu Kebijakan Global
05 April 2022 17:21 -
DPR Percaya Bareskrim Profesional Tangani Kasus Penembakan Polisi
05 April 2022 17:21
BERITA POPULER
- 1
Puan: Kembalinya Blok Rokan Harus Dirasakan Rakyat
- 2
Abaikan berbagai aspek, holding migas BUMN dinilai terburu-buru
- 3
Fungsi dan kewenangan BNN jadi pembahasan Panja RUU Narkotika
- 4
Komisi IX evaluasi kinerja, Menkes diberi waktu 2x24 jam untuk usut kasus Debora
- 5
Konferensi Parlemen Dunia dihadiri 48 negara, Fahri sebut itu prestasi
- 6
Demi masyarakat sehat, Brebes dukung program GPN dari Kemenpora
- 7
Ribuan advokat siap bela Aris Budiman