Legislator Nilai Program Food Estate Perlu Dievaluasi
Anggia Erma Rini
Wakil Ketua Komisi IV Anggia Erma Rini meminta pemerintah menjelaskan terkait program yang pencapaiannya belum terlihat, seperti program untuk prasarana bidang pertanian, kehutanan lingkungan hidup senilai Rp500 miliar, kemudian fasilitasi pengembangan pertanian terpadu senilai 200 miliar, hingga prasarana pengembangan kawasan food estate.
"Padahal Komisi IV DPR RI kurang menyetujui kegiatan food estate karena dinilai belum jelas output-nya harus dievaluasi apabila berdampak pada kerugian negara. Butuh klarifikasi dan butuh penjelasan yang lebih detil tentang ini," ujar Anggia saat memimpin Rapat Dengar Pendapat Komisi IV DPR RI dengan pejabat eselon I Kementerian Pertanian di Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (15/11).
Ia menambahkan, Komisi IV DPR RI menerima pengaduan bahwa masih terdapat beberapa permasalahan dalam kegiatan bantuan benih dan bibit. Dimana, benih dan bibit yang diberikan kurang berkualitas, dan spesifikasi tidak sesuai dengan yang dibutuhkan oleh masyarakat. Padahal benih dan bibit merupakan faktor produksi yang penting dalam upaya peningkatan produksi dan produktivitas.
"Tentang bibit ini seringkali yang diminta masyarakat dengan yang diberikan oleh pemerintah tidak sesuai. Oleh karenanya mohon agar hal ini diperhatikan. Komisi IV DPR RI berulang kali meminta pelaksanaan kegiatan yang bersentuhan langsung dengan petani harus benar dicermati. Sesuai dengan kebutuhan di daerah serta berkualitas dan bermutu," kata Anggia.
Dalam kesempatan itu, juga diungkapkan mengenai hal lain yang juga perlu mendapat perhatian, antara lain yakni mengenai ketersediaan pakan yang harus mencukupi dan terjangkau. Tidak hanya itu Komisi IV DPR RI juga meminta Kementerian Pertanian, dalam hal ini Badan Karantina berfokus dalam penguatan karantina terutama dalam mencegah masuk dan tersebarnya organisme pengganggu tumbuhan serta hama dan hewan maupun tumbuhan.
"Selama ini Komisi IV DPR RI menilai Badan Karantina Pertanian justru fokus pada kegiatan ekspor yang dalam praktek lapangannya hal tersebut merupakan rutinitas seremonial saja," tegasnya.
Anggia menyatakan, Komisi IV DPR RI kembali menggarisbawahi agar Kementan fokus pada kegiatan dalam negeri, terutama dalam menjaga kinerja produksi hasil pertanian. "Apalagi menjelang Natal dan Tahun Baru. Karena pada saat tersebut permintaan bahan-bahan pokok biasanya mengalami kenaikan. Kegiatan-kegiatan yang tidak berdampak langsung terhadap peningkatan produksi, termasuk rencana kegiatan (Kementan) ke luar negeri, anggaran tersebut digunakan saja untuk kegiatan yang lebih bermanfaat dan bersentuhan langsung kepada petani," pungkasnya
Attachments area
KOMENTAR ANDA
BERITA LAINNYA
-
Sahroni: Kasus Kematian Brigadir J Pertaruhan Psikis Keluarga dan Kredibilitas Polri
16 November 2021 11:15 -
DJP Diminta Masifkan Sosialisasi NIK Jadi NPWP
16 November 2021 11:15 -
Pemuda Penentu Kebijakan Global
16 November 2021 11:15 -
DPR Percaya Bareskrim Profesional Tangani Kasus Penembakan Polisi
16 November 2021 11:15 -
Puteri Komarudin Desak Bank Mandiri Tindaklanjut Dugaan Dokumen Agunan Nasabah Hilang
16 November 2021 11:15
BERITA POPULER
- 1
Puan: Kembalinya Blok Rokan Harus Dirasakan Rakyat
- 2
Abaikan berbagai aspek, holding migas BUMN dinilai terburu-buru
- 3
Fungsi dan kewenangan BNN jadi pembahasan Panja RUU Narkotika
- 4
Komisi IX evaluasi kinerja, Menkes diberi waktu 2x24 jam untuk usut kasus Debora
- 5
Konferensi Parlemen Dunia dihadiri 48 negara, Fahri sebut itu prestasi
- 6
Demi masyarakat sehat, Brebes dukung program GPN dari Kemenpora
- 7
Ribuan advokat siap bela Aris Budiman