Legislator Dukung Maluku Kembalikan Kejayaan Penghasil Rempah Terbaik
DPR RI - Anggota Komisi IV DPR RI, Susi Syahdona mengapresiasi dan mendukung penuh program Benih Unggul Perkebunan (BUN) 500 yang dibentuk oleh Kementerian Pertanian (Kemtan) untuk meningkatkan produktivitas pertanian di berbagai wilayah Indonesia, termasuk sebagai upaya megembalikan kejayaan Maluku sebagai penghasil rempat terbesar dan terbaik.
"Maluku ini yang zaman dahulunya merupakan daerah yang terkenal kaya akan rempah-rempahnya yang berkualitas tinggi. Konon, Belanda datang ke Indonesia salah satunya karena ingin menguasai rempat di Maluku ini."
"Namun, belakangan komoditi unggulan Maluku itu malah semakin berkurang bahkan cenderung menghilang," papar Susi saat meninjau sekaligus menanam bibit pohon Pala di Dusun Taeno Atas, Desa Poka, Maluku, Selasa (30/7).
Dilanjutkan politisi dari Fraksi Partai Gerindra ini, program BUN 500 tidak hanya memberikan bibit atau benih unggul saja kepada para petani, namun juga pemberian alat mesin pertanian (alsintan) yang akan memudahkan petani untuk menanam benih unggulan. Serta penyuluhan seputar cara bertanam yang baik termasuk penanganan jika hama penyakit menyerang tanamannya.
Dengan demikian, tambah Susi, produktivitas pertanian dapat meningkat yang semula hanya 0,25 persen diharapkan akan menjadi lebih dari 65 persen. Hingga pada akhirnya akan mengembalikan kejayaan Maluku sebagai penghasil rempah terbesar dan terbaik di Asia bahkan dunia.
Sementara itu Dirjen Perkebunan Kemtan Kasdi Subagiono yang ikut dalam kunjungan tersebut menjelaskan bahwa program BUN 500 merupakan program penanaman benih unggulan pertanian di 500 hektar lahan di seluruh Indonesia dengan delapan komoditas unggulan yang berpotensi ekspor yakni Pala, Cengkeh, Lada, Kopi, Karet, Kakao, Kelapa, dan Tebu. Direncanakan dua komoditas lainnya, teh dan jambu mede menyusul mengingat pasarnya juga cukup besar.
"Dalam program BUN 500 ini kami juga membangun nursery dan perkebunan sumber benih yang sengaja didekatkan di klaster-klaster lokasi pengembangan. Dengan demikian akan mengurangi transport dan resiko kerusakan. Intinya sangat memudahkan petani dan hasilnya pun akan berlipat ganda," jelasnya.
KOMENTAR ANDA
BERITA LAINNYA
-
Sahroni: Kasus Kematian Brigadir J Pertaruhan Psikis Keluarga dan Kredibilitas Polri
01 Agustus 2019 14:11 -
DJP Diminta Masifkan Sosialisasi NIK Jadi NPWP
01 Agustus 2019 14:11 -
Pemuda Penentu Kebijakan Global
01 Agustus 2019 14:11 -
DPR Percaya Bareskrim Profesional Tangani Kasus Penembakan Polisi
01 Agustus 2019 14:11 -
Puteri Komarudin Desak Bank Mandiri Tindaklanjut Dugaan Dokumen Agunan Nasabah Hilang
01 Agustus 2019 14:11
BERITA POPULER
- 1
Puan: Kembalinya Blok Rokan Harus Dirasakan Rakyat
- 2
Abaikan berbagai aspek, holding migas BUMN dinilai terburu-buru
- 3
Fungsi dan kewenangan BNN jadi pembahasan Panja RUU Narkotika
- 4
Komisi IX evaluasi kinerja, Menkes diberi waktu 2x24 jam untuk usut kasus Debora
- 5
Konferensi Parlemen Dunia dihadiri 48 negara, Fahri sebut itu prestasi
- 6
Demi masyarakat sehat, Brebes dukung program GPN dari Kemenpora
- 7
Ribuan advokat siap bela Aris Budiman