Legislator dorong peneliti tingkatkan publikasi ilmiah
DPR RI - Wakil Ketua Komisi X DPR RI Sutan Adil Hendra mendorong para peneliti untuk meningkatkan publikasi ilmiah. Hal ini sebagai upaya untuk menambah jumlah profesor riset di Indonesia yang sangat minim. Diketahui, saat ini jumlah profesor riset Indonesia yang masih aktif hanya berjumlah sekitar 218 orang, atau hanya 2,27 persen dari 9.685 jumlah peneliti nasional.
"Saat ini, harus kita akui jumlah profesor riset di Indonesia masih sangat minim. Oleh karena itu, Komisi X yang membidangi pendidikan ikut mendorong kewajiban publikasi ilmiah, agar ada peningkatan jumlah profesor riset di Tanah Air," kata Sutan dalam rilis yang diterima Parlementaria, Kamis (15/3).
Politisi F-Gerindra itu menilai, dengan meningkatnya jumlah publikasi ilmiah, maka proses untuk menjadi profesor riset itu akan lebih mudah. Berdasarkan pemikiran inilah, Komisi X sepakat dengan pemerintah dalam mendorong dosen ataupun peneliti bisa terus melakukan publikasi. Hasil dari kebijakan ini, menurut Sutan, diharapkan jumlah publikasi di jurnal-jurnal internasional bereputasi telah mengalami peningkatan.
"Kebijakan mendorong publikasi ini telah menunjukkan hasil yang cukup menggembirakan, karena sampai 2017 telah terjadi peningkatan publikasi internasional peneliti dan dosen kita. Artinya kebijakan ini mampu memberi arah yang positif dalam hal publikasi, yang akan menopang Iptek di tanah air nantinya. Semangat ini harus terus kita pelihara," pesan Sutan.
Apalagi, tambah politisi daerah pemilihan Jambi itu, untuk meraih kemakmuran bangsa peran penelitian menjadi amat vital dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Sehingga ke depannya, peningkatan jumlah profesor riset ini menjadi tantangan bagi dunia pendidikan tinggi dan Indonesia.
KOMENTAR ANDA
BERITA LAINNYA
-
DJP Diminta Masifkan Sosialisasi NIK Jadi NPWP
19 Maret 2018 11:20 -
Pemuda Penentu Kebijakan Global
19 Maret 2018 11:20 -
DPR Percaya Bareskrim Profesional Tangani Kasus Penembakan Polisi
19 Maret 2018 11:20
BERITA POPULER
- 1
Puan: Kembalinya Blok Rokan Harus Dirasakan Rakyat
- 2
Abaikan berbagai aspek, holding migas BUMN dinilai terburu-buru
- 3
Fungsi dan kewenangan BNN jadi pembahasan Panja RUU Narkotika
- 4
Komisi IX evaluasi kinerja, Menkes diberi waktu 2x24 jam untuk usut kasus Debora
- 5
Konferensi Parlemen Dunia dihadiri 48 negara, Fahri sebut itu prestasi
- 6
Demi masyarakat sehat, Brebes dukung program GPN dari Kemenpora
- 7
Ribuan advokat siap bela Aris Budiman