Komisi X DPR sayangkan pariwisata Sumba belum terekspos

DPR RI - Anggota Komisi X DPR RI, Anita Jacob Gah, menyayangkan belum tereksposnya pariwisata Sumba, khususnya Sumba Timur, dibanding daerah lainnya di Nusa Tenggara Timur.
"Banyak sekali keunikan dan kekhasan yang ada di Sumba yang bisa dijadikan obyek wisata, namun belum terekspos. Salah satunya Kampung Raja Praliu di Sumba Timur ini. Rumah adat yang berbentuk rumah panggung berdinding papan dan beratap rumbai-rumbai yang disusun menjulang tinggi ini dulu merupakan tempat tinggal raja-raja di Sumba. Sampai sekarang keasliannya masih terjaga, budaya dan nilai historisnya sangat tinggi. Tapi sayang tidak terekspose, tidak banyak orang yang tahu, sehingga belum banyak wisatawan yang datang ke tempat ini. Orang hanya tahu pariwisata NTT itu Flores, dan Pulau Komodo saja," ujarnya saat meninjau Kampung Raja Praliu, Sumba Timur, Senin (31/7) kemarin.
Hal senada juga diungkapkan Wakil Bupati Sumba Timur, Umbu Lili Pekuwali, yang menyebutkan banyak potensi wisata alam yang tidak kalah menarik dengan daerah lain.
"Sebut saja Pantai Nikiwatu yang sangat cantik untuk dijadikan tempat berlibur yang menyenangkan. Belum lagi Pantai Tarembang yang sangat asik untuk dijadikan tempat bersurfing. Bahkan Sumba Timur juga memiliki budaya dan olahraga tradisional yang cukup menarik, yakni pacuan kuda. Tapi semua itu belum terekspose secara nasional, apalagi dunia," ucapnya.
Sementara, Anggota Komisi X DPR lainnya, Junico Siahaan mengatakan perlu keseriusan dalam mengelola potensi wisata Pulau Sumba khususnya Sumba Timur yang sangat luar bisa itu. Harus ada promosi-promosi khusus atau event-event untuk mendatangkan wisatawan. Misalnya dengan mengambil seseorang yang terkenal (sebutlah artis) yang memiliki follower yang cukup banyak di media sosial untuk menjadi duta daerah tersebut. Duta itulah yang nantinya akan terus menerus mengekspose foto-foto dan video tentang pariwisata daerah tersebut.
"Dan yang juga tidak boleh terlupakan adalah untuk meningkatkan wisatawan adalah dengan meningkatkan kesadaran berbudaya dan pariwisata masyarakat sekitar. Artinya jangan lupa juga untuk mengekspose kuliner khas daerah tersebut. Karena sesungguhnya rasa itu tercipta tidak hanya dari mata, melainkan juga melalui mulut. Disinilah peran ekonomi kreatif untuk membuat makanan yang bisa dijadikan oleh-oleh bagi wisatawan. Dengan Koordinasi Kementerian Ekonomi Kreatif dan Dinas Pariwisata untuk promosinya serta dukungan serius dari pemda setempat, saya yakin wisatawan akan banyak berdatangan dan pariwisata daerah ini pun akan sangat berkembang," papar Nico.
KOMENTAR ANDA
BERITA LAINNYA
-
Sahroni: Kasus Kematian Brigadir J Pertaruhan Psikis Keluarga dan Kredibilitas Polri
01 Agustus 2017 12:45 -
DJP Diminta Masifkan Sosialisasi NIK Jadi NPWP
01 Agustus 2017 12:45 -
Pemuda Penentu Kebijakan Global
01 Agustus 2017 12:45 -
DPR Percaya Bareskrim Profesional Tangani Kasus Penembakan Polisi
01 Agustus 2017 12:45 -
Puteri Komarudin Desak Bank Mandiri Tindaklanjut Dugaan Dokumen Agunan Nasabah Hilang
01 Agustus 2017 12:45
BERITA POPULER
- 1
Puan: Kembalinya Blok Rokan Harus Dirasakan Rakyat
- 2
Abaikan berbagai aspek, holding migas BUMN dinilai terburu-buru
- 3
Fungsi dan kewenangan BNN jadi pembahasan Panja RUU Narkotika
- 4
Komisi IX evaluasi kinerja, Menkes diberi waktu 2x24 jam untuk usut kasus Debora
- 5
Konferensi Parlemen Dunia dihadiri 48 negara, Fahri sebut itu prestasi
- 6
Demi masyarakat sehat, Brebes dukung program GPN dari Kemenpora
- 7
Ribuan advokat siap bela Aris Budiman