Komisi X DPR Harap Pendidikan Anak Indonesia Semakin Maju
DPR RI - Pendidikan anak Indonesia diharapkan dapat semakin maju di masa mendatang. Terlebih setelah disusunnya konsep Panja Peta Jalan Pendidikan 2020-2035 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI.
Hal itu disampaikan Ketua Komisi X DPR RI Syaiful Huda dalam rapat dengar pendapat Komisi X DPR RI dengan Dirjen Paud Dikmen, Dirjen Kebudayaan dan Dirjen Balitbang Kemendikbud RI, Dirjen Pendidikan Agama Islam Kemenag RI, Direktur Agama, Pendidikan, dan Budaya BAPPENAS RI dan Kepala BPIP, di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis (28/1).
Terlebih bagi Syaiful, dalam memajukan pendidikan kali sudah mengundang berbagai pakar dalam bidan ini.
"Panja peta jalan pendidikan nasional ini sudah bekerja selama tiga masa sidang. InsyaAllah akan tuntas di masa sidang kali ini. Kami sudah mengundang berbagai pakar dan stakeholder di bidang ini, tak lupa pula turut serta instansi dan lembaga terkait," ujar Syaiful.
Lebih lanjut anggota dewan Fraksi PKB ini berharap rapat ini dapat menghasilkan banyak rekomendasi dalam rangka merancang peta jalan tersebut. Sekalian, penentuan konsep peta jalan pendidikan sebagai bagian menuju revisi Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) Nomor 20 Tahun 2003.
"Semoga panja ini dapat mendalami substansi dan filosofis konsep peta jalan ini. Kita ingin dunia pendidikan diletakkan sebagai visi negara, tidak pada level visi pemerintah saja. Ketika peta jalan ini menjadi visi negara, artinya walau rezim berganti, peta jalan akan tetap menjadi kebijakan yang harus dilaksanakan," urai Syaiful.
Karena itulah peta jalan yang merupakan induk atau platform bagi transformasi pendidikan di masa depan perlu digodok bersama antara pemerintah dan legislatif. Dalam rapat kali ini, tema yang dibahas mengenai sektor Pendidikan Dasar Menengah dan Agama serta Pendidikan Pancasila dan Karakter.
Mengenai tema itu, politisi dapil Jawa Barat VII ini meyakini pendidikan karakter harus berbasis pada akar kebudayaan bangsa ini. Tanpa basis itu pendidikan ini takkan bisa dibentuk. "Maka penggalian terkait khasanah dan tradisi sangat penting untuk menciptakan pelajar pancasila dalam rangka pendidikan karakter di masa yang akan datang," terangnya.
KOMENTAR ANDA
BERITA LAINNYA
-
Sahroni: Kasus Kematian Brigadir J Pertaruhan Psikis Keluarga dan Kredibilitas Polri
28 Januari 2021 21:07 -
DJP Diminta Masifkan Sosialisasi NIK Jadi NPWP
28 Januari 2021 21:07 -
Pemuda Penentu Kebijakan Global
28 Januari 2021 21:07 -
DPR Percaya Bareskrim Profesional Tangani Kasus Penembakan Polisi
28 Januari 2021 21:07 -
Puteri Komarudin Desak Bank Mandiri Tindaklanjut Dugaan Dokumen Agunan Nasabah Hilang
28 Januari 2021 21:07
BERITA POPULER
- 1
Puan: Kembalinya Blok Rokan Harus Dirasakan Rakyat
- 2
Abaikan berbagai aspek, holding migas BUMN dinilai terburu-buru
- 3
Fungsi dan kewenangan BNN jadi pembahasan Panja RUU Narkotika
- 4
Komisi IX evaluasi kinerja, Menkes diberi waktu 2x24 jam untuk usut kasus Debora
- 5
Konferensi Parlemen Dunia dihadiri 48 negara, Fahri sebut itu prestasi
- 6
Demi masyarakat sehat, Brebes dukung program GPN dari Kemenpora
- 7
Ribuan advokat siap bela Aris Budiman