Komisi VIII tekankan BPBD cepat respon bencana di daerah
DPR RI - Komisi VIII DPR RI menekankan kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) cepat merespon terjadinya bencana di daerah-daerah. Yang harus cepat direspon terutama aspek sosial yakni sandang, pangan dan kesehatan supaya cepat tersedia di lokasi bencana.
Demikian ditegaskan Ketua Komisi VIII DPR Ali Taher Parasong di sela-sela Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan beberapa Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (02/4). Hadir dalam acara ini sepuluh Kepala BPBD di antaranya dari Sumut, Sumsel, DKI Jakarta, Jateng, Jatim, NTB dan Papua.
Menurut Ali Taher yang dalam rapat tersebut didampingi Wakil Ketua Ihsan Qolba Lubis dan Tubagus Ace Hasan Sazili menjelaskan, Komisi VIII sengaja mengundang Kepala BPBD sebab dalam peralihan iklim selama ini banyak terjadi banjir, longsor dan gempa bumi yang belum teratasi.
"Karena itu Komisi VIII DPR perlu mengundang langsung aparat penanggulangan bencana daerah untuk mencari solusi terbaik sekaligus penanganannya," jelasnya.
Dari data yang disajikan, lanjut politisi PAN ini, dalam mengantisipasi bencana gempa kita belum mempunyai standar maksimal, misalnya tidak mempunyai alat deteksi dini secara maksimal sehingga terjadi gelombang kemudian berdampak pada tsunami. Kemudian bencana gempa bumi sebetulnya ada tanda-tanda awal sehingga bisa melakukan pencegahan. Alat-alat seperti ini kita belum memilikinya.
"Mudah-mudahan dengan pertemuan ini bisa mengadakan alat-alat tersebut dan dalam implementasinya bisa diupayakan tepat waktu tidak terkendala birokrasi yang panjang," tambahnya.
Lebih lanjut Ali Taher menyebutkan, beberapa bencana di daerah tidak ada ketersediaan logistik di lapangan, misalnya banjir di Sumsel sampai sekarang belum ada bantuan maksimal. Karena itu perlu ada kepekaan dari daerah, BNPB di pusat dan DPR khususnya dukungan Komisi VIII untuk menyuplai kebutuhan di daerah.
Daerah seperti di Sumbar, NTB dan Sumut masih bermasalah, oleh karena itu Komisi VIII menekankan agar tingkat responsibilitas dan sensitivitas BPBD terhadap kedaruratan menjadi penting di samping rehab dan rekon. Sedangkan bentuknya dengan mengintervensi program lewat Dana Alokasi Khusus (DAK) supaya bisa cepat selesai.
Selain itu juga kata Ali Taher, di beberapa tempat dibangun gudang logistik seperti di Sumsel, Sumut, Maluku bahkan ditargetkan ada 8 tempat gudang logistik di seluruh Indonesia. Begitu terjadi bencana maka akan cepat didistribusikan ke daerah yang terkena bencana, bisa cepat sampai ke lokasi.
Apalagi lanjutnya, dana operasional kegiatan BNPB tersedia Rp 1,1 triliun dan dana siap pakai (DSP) lebih Rp 4 triliun. Dana ini sebenarnya jauh lebih dari cukup, hanya jenis barang dan jasa memerlukan proses untuk mendistribusikan kepada para korban di lapangan.
KOMENTAR ANDA
BERITA LAINNYA
-
DJP Diminta Masifkan Sosialisasi NIK Jadi NPWP
03 April 2018 11:12 -
Pemuda Penentu Kebijakan Global
03 April 2018 11:12 -
DPR Percaya Bareskrim Profesional Tangani Kasus Penembakan Polisi
03 April 2018 11:12
BERITA POPULER
- 1
Puan: Kembalinya Blok Rokan Harus Dirasakan Rakyat
- 2
Abaikan berbagai aspek, holding migas BUMN dinilai terburu-buru
- 3
Fungsi dan kewenangan BNN jadi pembahasan Panja RUU Narkotika
- 4
Komisi IX evaluasi kinerja, Menkes diberi waktu 2x24 jam untuk usut kasus Debora
- 5
Konferensi Parlemen Dunia dihadiri 48 negara, Fahri sebut itu prestasi
- 6
Demi masyarakat sehat, Brebes dukung program GPN dari Kemenpora
- 7
Ribuan advokat siap bela Aris Budiman