Komisi VII: Bahaya merkuri harus segera ditangani
DPR RI - Penggunaan merkuri sudah menyebar seluruh penjuru Tanah Air. Menurut anggota Komisi VII DPR Tjatur Sapto Edy, penggunaan merkuri sama berbahayanya dengan penyalahgunaan narkoba. Indonesia menurutnya, sudah dalam kondisi darurat merkuri.
Hal tersebut disampaikan dalam interupsi di Rapat Paripurna DPR, Jakarta, Rabu (13/9). Permasalahan tersebut dibahas setelah pengesahan Rancangan Undang-Undang (RUU) tentang Pengesahan Minimata Convention on Mercury atau Konvensi Minimata mengenai Merkuri.
"Indonesia saat ini sudah pada tahap darurat merkuri. Karena pencemarannya hampir merata di seluruh Indonesia, dan ini tidak kalah bahayanya dengan narkoba. Berbahayanya karena tidak hanya merusak generasi sekarang tapi juga generasi yang akan datang," tegas Tjatur.
Politisi Fraksi PAN tersebut menambahkan, setelah ditemukannya tambang-tambang sinabar di Maluku, Indonesia menjadi pengekspor terbesar bahan merkuri. Ironisnya, permasalahan tersebut tidak ada penindakan hukum, karena pertambangan tersebut tidak berizin. Selain itu, saat ini di Maluku berdatangan orang-orang asing yang meminta konsensi tambang sinabar tersebut.
“Sebagai salah satu Anggota Dewan, saya harap pemerintah segera mengelola tambang itu, dikuasai, dan diberikan kepada BUMN, karena di situ tidak hanya kandungan merkuri, tapi juga torium radioaktif,” tegas Tjatur.
Tjatur juga mengingatkan jangan sampai pemerintah daerah atau siapapun yang mempunyai hak mengelola pertambangan itu, memberikan pengelolannya kepada orang asing, karena hal itu berpotensi melanggar UU Ketenaganukliran. Ia juga berharap, pemerintah memiliki kekuatan untuk mengelola tambang tersebut.
“Ini warning dari saya selaku anak bangsa. Karena tambang ini besar sekali, dan belum ada yang mengelola. Sekarang orang-orang asing malah berebut di situ. Saya harap pemerintah memiliki kekuatan untuk mengelola tambang itu,” pesan politisi asal dapil Jawa Tengah tersebut. (LOLITA SIANIPAR)
KOMENTAR ANDA
BERITA LAINNYA
-
Sahroni: Kasus Kematian Brigadir J Pertaruhan Psikis Keluarga dan Kredibilitas Polri
14 September 2017 11:52 -
DJP Diminta Masifkan Sosialisasi NIK Jadi NPWP
14 September 2017 11:52 -
Pemuda Penentu Kebijakan Global
14 September 2017 11:52 -
DPR Percaya Bareskrim Profesional Tangani Kasus Penembakan Polisi
14 September 2017 11:52 -
Puteri Komarudin Desak Bank Mandiri Tindaklanjut Dugaan Dokumen Agunan Nasabah Hilang
14 September 2017 11:52
BERITA POPULER
- 1
Puan: Kembalinya Blok Rokan Harus Dirasakan Rakyat
- 2
Abaikan berbagai aspek, holding migas BUMN dinilai terburu-buru
- 3
Fungsi dan kewenangan BNN jadi pembahasan Panja RUU Narkotika
- 4
Komisi IX evaluasi kinerja, Menkes diberi waktu 2x24 jam untuk usut kasus Debora
- 5
Konferensi Parlemen Dunia dihadiri 48 negara, Fahri sebut itu prestasi
- 6
Demi masyarakat sehat, Brebes dukung program GPN dari Kemenpora
- 7
Ribuan advokat siap bela Aris Budiman