1. HOME
  2. »
  3. BERITA

Komisi V minta pengerjaan proyek nasional tidak sembarangan

Editor: Haris Kurniawan  14 Juli 2017 10:23
news/2017/07/14/136812/komisi-v-minta-pengerjaan-proyek-nasional-tidak-sembarangan-170714z.jpg

DPR RI - Wakil Ketua Komisi V DPR Sigit Sosiantomo meminta agar pelaksaan pengerjaan proyek infrastruktur nasional tidak dilakukan sembarangan. Hal ini disampaikannya mengomentari musibah amblasnya jalan Tol Palembang - Indralaya yang sedang dalam tahap pengerjaan.
 
"Kami melihat kalau pihak pelaksana di lapangan sudah berusaha untuk berhati-hati, hanya saja memang terdapat jalur Saluran Udara Tekanan Tinggi (SUTET) yang juga merupakan proyek nasional juga yang melewati ruas Tol tersebut," ujar Sigit usai berdialog dengan Direksi PT. Hutama Karya dan Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) di Palembang, Sumatera Selatan, Kamis (13/7).
 
Dia menambahkan, untuk saat ini persoalan elektrifikasi Sumatera sudah akan dipindahkan, namun belum selesai. "Karena kebutuhan untuk dapat digunakan sebagai jalan fungsional pada saat menjelang Hari Raya Idul Fitri, maka dilakukan percepatan dalam pengerjaannya sehingga terjadi amblas," jelasnya.
 
Terkait peristiwa itu sendiri, politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini menilai sebagai bagian dari kecelakaan. Lokasi yang amblas tersebut bukan akses utama jalan Tol, melainkan akses jalan penghubungnya. Oleh karenanya dari sisi keselamatan dan progres kerjanya tidak terganggu.
 
"Ini kecerobohan dalam tanda petik, yakni pelaksana kerja diminta agar cepat menyelesaikan pekerjaannya agar jalan bisa dipakai secara fungsional. Hal itulah yang menjadi pemicu indikasi kecerobohan yang terjadi," ungkapnya.
 
Ke depannya, dalam rapat dengan pihak Kementerian terkait, Komisi V DPR akan mengingatkan bahwa untuk jalan- jalan yang akan dipercepat pengerjaannya agar bisa dipakai secara fungsional, maka harus dilihat dahulu secara detil mengenai persoalan yang dihadapinya.

"Masalah ini harus dijadikan pelajaran agar tidak terjadi lagi hal yang seperti itu," pungkasnya.

KOMENTAR ANDA