Kisruh dengan WNA Nigeria, Komisi III Percaya Imigrasi Indonesia Bekerja Sesuai SOP
Ahmad Sahroni
Baru-baru ini, pemerintah Nigeria menyampaikan bahwa pihaknya akan meninjau kembali hubungan bilateral dengan Indonesia.
Hal ini merupakan buntut atas tudingan kekerasan yang dilakukan petugas Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Jakarta Selatan terhadap agen diplomatik Nigeria di Jakarta pada Sabtu (7/8) lalu.
Berkaitan dengan kondisi tersebut, Wakil Ketua Komisi III DPR RI asal Fraksi Partai NasDem Ahmad Sahroni angkat bicara. Menurut Sahroni pihak imigrasi hanya menjalankan fungsi dan tugasnya, serta sudah bergerak sesuai dengan koridor maupun aturan yang ada. Ia juga meyakini bahwa tindakan petugas imigrasi Indonesia dapat dipertanggung jawabkan.
"Menurut hemat saya, sebenarnya pihak imigrasi hanya menjalankan tugas, di mana mereka mendapat laporan dari masyarakat, lalu mereka menindaklanjuti hal itu. Dalam hal menjalankan tugas ini, saya yakin sekali para petugas kita bekerja sesuai SOP, tidak mungkin ujug-ujug melakukan kekerasan pada siapa saja, termasuk juga WNA, tanpa ada asal muasalnya,” ujar Sahroni dalam keterangannya, Kamis (12/8).
Lebih lanjut, Sahroni menjelaskan bahwa dari laporan yang diterimanya, para petugas sebenarnya telah meminta agar diplomat tersebut menunjukkan dokumen-dokumen tugasnya. Namun yang bersangkutan justru tidak korporatif dan melawan kepada petugas.
“Sebenarnya kan kalau dikasih liat saja ya sudah selesai. Tapi ini ybs justru tidak kooperatif dan malah melawan, hingga petugas imigrasi kita juga mengalami luka-luka. Ini kan sangat disayangkan,” sambungnya.
Terakhir, Sahroni menyebut bahwa sebagai negara hukum, tentunya Indonesia sangat menghindari penggunaan kekerasan, terutama pada petugas diplomatik dari negara sahabat yang bertugas secara resmi di Indonesia.
“Saya yakin pihak imigrasi sangat memahami bagaimana SOP bekerja dengan para diplomat negara sahabat. Di sisi lain, sebagai diplomat, pihak yang bersangkutan juga pastinya tahu aturan diplomasi itu seperti apa? SOP-nya bagaimana? Tentunya kan bukan dengan memukul anggota yang sedang bertugas atau dengan memancing keributan dan membuat kegaduhan. Kita negara hukum dan berdaulat,” demikian Sahroni.
KOMENTAR ANDA
BERITA LAINNYA
-
Sahroni: Kasus Kematian Brigadir J Pertaruhan Psikis Keluarga dan Kredibilitas Polri
12 Agustus 2021 13:06 -
DJP Diminta Masifkan Sosialisasi NIK Jadi NPWP
12 Agustus 2021 13:06 -
Pemuda Penentu Kebijakan Global
12 Agustus 2021 13:06 -
DPR Percaya Bareskrim Profesional Tangani Kasus Penembakan Polisi
12 Agustus 2021 13:06 -
Puteri Komarudin Desak Bank Mandiri Tindaklanjut Dugaan Dokumen Agunan Nasabah Hilang
12 Agustus 2021 13:06
BERITA POPULER
- 1
Puan: Kembalinya Blok Rokan Harus Dirasakan Rakyat
- 2
Abaikan berbagai aspek, holding migas BUMN dinilai terburu-buru
- 3
Fungsi dan kewenangan BNN jadi pembahasan Panja RUU Narkotika
- 4
Komisi IX evaluasi kinerja, Menkes diberi waktu 2x24 jam untuk usut kasus Debora
- 5
Konferensi Parlemen Dunia dihadiri 48 negara, Fahri sebut itu prestasi
- 6
Demi masyarakat sehat, Brebes dukung program GPN dari Kemenpora
- 7
Ribuan advokat siap bela Aris Budiman