Komisi III Minta PPA Polri Dampingi Puluhan Korban Pelecehan Seksual di Bogor
DPR RI - Beberapa waktu belakangan ini, beredar informasi di media sosial terkait adanya seorang pelatih futsal di Bogor yang diduga melakukan pelecehan seksual kepada para muridnya. Adapun para korban disebut mencapai 64 orang dan kebanyakan berada di bawah umur. Kasus yang pertama kali diunggah oleh akun @ganenxx.theja pada minggu lalu ini kemudian segara mendapat perhatian polisi, dan sang pelaku kini sudah ditetapkan sebagai tersangka.
Menanggapi hal ini, Wakil Ketua Komisi III DPR RI asal Fraksi Partai NasDem Ahmad Sahroni mengaku geram dan prihatin. Sahroni yakin Polri dapat menyelesaikan kasus tersebut secara tuntas serta kondisi kebatinan para korban turut dijaga.
"Lagi-lagi kasus pelecehan seksual terhadap anak terjadi. Saya mendengarnya tentu sangat geram, karena lagi-lagi ini dilakukan oleh oknum pendidik yang seharusnya menjadi pelindung bagi korban. Karenanya, saya sangat apresiasi Polri yang dengan cepat menangkap pelaku dan menetapkannya sebagai tersangka. Terlebih lagi sekarang kepolisian kita sudah memiliki direktorat sendiri khusus pelayananan kejahatan terhadap perempuan dan anak. Jadi saya yakin Polri dapat menuntaskannya dengan baik," ujar Sahroni dalam keterangannya hari ini (7/2).
Selanjutnya, Sahroni juga menilai bahwa rencana keberadaan Direktorat PPA di tubuh Polri akan sangat membantu menyelesaikan persoalan kasus kekerasan seksual di masyarakat dan juga turut memberikan fokus pada pemulihan kondisi mental para korban.
"Tentu dengan adanya Direktorat PPA ini Polri dalam penanganannya tidak hanya fokus pada tindak pidananya saja, namun membantu melindungi kondisi kebatinan atau mental para korban. Itu juga harus menjadi hal utama, karena para korban ini masih dibawah umur, masa depan mereka masih panjang, jangan sampai kasus ini membuat trauma berat bagi mereka. Harus dibantu hingga pulih. Jadi biarkan pihak kepolisian melakukan tugasnya, namun kita tetap awasi proses penangannya hingga tuntas," demikian Sahroni.
KOMENTAR ANDA
BERITA LAINNYA
-
Sahroni: Kasus Kematian Brigadir J Pertaruhan Psikis Keluarga dan Kredibilitas Polri
07 Februari 2022 17:55 -
DJP Diminta Masifkan Sosialisasi NIK Jadi NPWP
07 Februari 2022 17:55 -
Pemuda Penentu Kebijakan Global
07 Februari 2022 17:55 -
DPR Percaya Bareskrim Profesional Tangani Kasus Penembakan Polisi
07 Februari 2022 17:55 -
Puteri Komarudin Desak Bank Mandiri Tindaklanjut Dugaan Dokumen Agunan Nasabah Hilang
07 Februari 2022 17:55
BERITA POPULER
- 1
Puan: Kembalinya Blok Rokan Harus Dirasakan Rakyat
- 2
Abaikan berbagai aspek, holding migas BUMN dinilai terburu-buru
- 3
Fungsi dan kewenangan BNN jadi pembahasan Panja RUU Narkotika
- 4
Komisi IX evaluasi kinerja, Menkes diberi waktu 2x24 jam untuk usut kasus Debora
- 5
Konferensi Parlemen Dunia dihadiri 48 negara, Fahri sebut itu prestasi
- 6
Demi masyarakat sehat, Brebes dukung program GPN dari Kemenpora
- 7
Ribuan advokat siap bela Aris Budiman