Komisi I Bahas Potensi Kerja Sama Indonesia dengan Rusia dan Norwegia
DPR RI - Komisi I DPR RI menerima kunjungan Duta Besar Rusia untuk Indonesia Lyudmila Georgievna Vorobieva dan Dubes Norwegia untuk Indonesia Vegard Kalee.
Ketua Komisi I DPR RI Meutya Hafid menuturkan, kunjungan perwakilan-perwakilan negara sahabat ini untuk membahas potensi kerja sama antara Indonesia-Rusia, khususnya di bidang pertahanan, sebagaimana ruang lingkup Komisi I DPR RI.
“Courtesy call kali ini membahas kerja sama di pemerintahan dan juga parlemen. Sekaligus, perkenalan satu sama lainnya, karena ini DPR periode yang baru,” kata Meutya usai menerima delegasi di Gedung Nusantara I, Senayan, Jakarta, Kamis (28/11/2019). Meutya turut didampingi sejumlah Anggota Komisi I DPR RI.
Politisi Partai Golkar itu menambahkan, dalam pertemuan tersebut juga mengemuka rencana kedatangan Presiden Rusia Vladimir Putin ke Indonesia pada tahun 2020 mendatang. Kedatangan tersebut untuk memperingati tujuh dekade hubungan diplomatik Indonesia-Rusia. “Meskipun sampai saat ini belum ada jadwal yang pasti. Tapi, kita berharap Presiden Putin bisa hadir dalam momen bersejarah untuk hubungan Indonesia dengan Rusia,” kata Meutya.
Hal senada juga diungkapkan Anggota Komisi I DPR RI Christina Aryani. Politisi Partai Golkar itu menilai peringatan 70 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Rusia momentum untuk meningkatkan kerja sama bilateral kedua negara. Cristina menilai Indonesia bisa menjadi mitra strategis bagi Rusia. Selain memimpin pasar di ASEAN, kesepakatan pembelian 11 jet Sukhoi SU-35 antara Indonesia-Rusia masih berlangsung.
“Mereka keliatannya sangat optimis untuk menjalin hubungan di berbagai bidang dan harusnya bisa lebih ditingkatkan,” kata Christina. Tak lama berselang, Komisi I DPR RI juga menerima kunjungan Dubes Norwegia Vegard Kalee. Vegard Kalee menyampaikan rencana kunjungan Ketua Komisi Luar Negeri Parlemen Norwegia pada Januari 2020 mendatang.
Sebagai Anggota Komisi I DPR RI sekaligus bagian dari Kaukus Pemuda Parlemen Indonesia (KPPI), Rizki Aulia Natakusumah menyambut hangat rencana kedatangan delegasi Parlemen Norwegia guna memajukan hubungan bilateral. Kendati isu lingkungan bukan ranah Komisi I DPR RI, sambungnya, pertemuan tersebut bisa menjadi wadah pertukaran informasi terkait isu-isu perubahan iklim dan energi terbarukan antara Norwegia dan KPPI.
Mengingat, Norwegia merupakan surga mobil listrik. Langkah ini merupakan tujuan Norwegia mengakhiri penjualan mobil berbahan bakar fosil pada tahun 2025. “Pertemuan dengan Kaukus Pemuda Parlemen Indonesia tentu akan sangat baik, karena banyak anggota parlemen milenial lintas partai, lintas komisi, semuanya bersatu di bidang kepedulian terhadap lingkungan,” terang politisi Partai Demokrat ini.
KOMENTAR ANDA
BERITA LAINNYA
-
Sahroni: Kasus Kematian Brigadir J Pertaruhan Psikis Keluarga dan Kredibilitas Polri
29 November 2019 11:33 -
DJP Diminta Masifkan Sosialisasi NIK Jadi NPWP
29 November 2019 11:33 -
Pemuda Penentu Kebijakan Global
29 November 2019 11:33 -
DPR Percaya Bareskrim Profesional Tangani Kasus Penembakan Polisi
29 November 2019 11:33 -
Puteri Komarudin Desak Bank Mandiri Tindaklanjut Dugaan Dokumen Agunan Nasabah Hilang
29 November 2019 11:33
BERITA POPULER
- 1
Puan: Kembalinya Blok Rokan Harus Dirasakan Rakyat
- 2
Abaikan berbagai aspek, holding migas BUMN dinilai terburu-buru
- 3
Fungsi dan kewenangan BNN jadi pembahasan Panja RUU Narkotika
- 4
Komisi IX evaluasi kinerja, Menkes diberi waktu 2x24 jam untuk usut kasus Debora
- 5
Konferensi Parlemen Dunia dihadiri 48 negara, Fahri sebut itu prestasi
- 6
Demi masyarakat sehat, Brebes dukung program GPN dari Kemenpora
- 7
Ribuan advokat siap bela Aris Budiman