Ketua Komisi III Minta Polisi Tangkap 'Pemain' Harga Oksigen dan Obat saat Pandemi

DPR RI - Ketua Komisi III DPR RI Herman Hery, meminta Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Kabareskrim tidak segan-segan mengambil tindakan hukum tegas kepada siapa pun yang menaikkan harga oksigen secara tidak wajar. Terutama demi mendapatkan keuntungan pribadi di kala pandemi Covid-19 ini.
Herman Hery berharap Polri turut memberi perhatian pada upaya menjamin ketersediaan kebutuhan medis seperti suplai oksigen untuk rumah sakit hingga obat-obatan bagi masyarakat yang terpapar Covid-19.
"Saat ini, selain peningkatan penyebaran Covid-19, satu hal yang menjadi keprihatinan bersama adalah soal ketersediaan oksigen di rumah sakit untuk perawatan penderita Covid-19," kata Herman Hery dalam keterangan resminya yang diperoleh Parlementaria, Senin (5/7/2021).
Ia menjelaskan, pemerintah sudah memutuskan bahwa 90 persen produksi oksigen nasional akan diperuntukkan bagi kebutuhan medis. Sehingga diharapkan pemerintah serta aparat penegak hukum dapat memastikan hal tersebut berlangsung dengan semestinya.
Menurutnya, jangan sampai kondisi pandemi saat ini menjadi ‘lahan’ untuk memperkaya diri bagi mafia yang menimbun obat-obatan hingga terjadi lonjakan harga yang tidak terjangkau masyarakat. Sebab ia menilai beberapa keluhan terkait kelangkaan dan kenaikan harga sempat dikeluhkan masyarakat.
"Demikian juga dengan obat-obatan, seperti Ivermectin, yang tengah diuji klinis BPOM sebagai obat terapi pencegahan dan penyembuhan pasien Covid-19. Belakangan terdengar keluhan dari masyarakat mengenai kelangkaan dan lonjakan harga obat tersebut," pungkasnya.
KOMENTAR ANDA
BERITA LAINNYA
-
-
DJP Diminta Masifkan Sosialisasi NIK Jadi NPWP
05 Juli 2021 16:48 -
Pemuda Penentu Kebijakan Global
05 Juli 2021 16:48 -
DPR Percaya Bareskrim Profesional Tangani Kasus Penembakan Polisi
05 Juli 2021 16:48 -
BERITA POPULER
- 1
Puan: Kembalinya Blok Rokan Harus Dirasakan Rakyat
- 2
Abaikan berbagai aspek, holding migas BUMN dinilai terburu-buru
- 3
Fungsi dan kewenangan BNN jadi pembahasan Panja RUU Narkotika
- 4
Komisi IX evaluasi kinerja, Menkes diberi waktu 2x24 jam untuk usut kasus Debora
- 5
Konferensi Parlemen Dunia dihadiri 48 negara, Fahri sebut itu prestasi
- 6
Demi masyarakat sehat, Brebes dukung program GPN dari Kemenpora
- 7
Ribuan advokat siap bela Aris Budiman