Ketua Komisi I minta pembantaian etnis Rohingya diseret ke Mahkamah Internasional

DPR RI - Pertempuran terbaru militer Myanmar dengan warga menewaskan ratusan korban jiwa etnis Rohingya yang mengakibatkan ribuan warga Rohingya mengungsi di Bangladesh.
Ketua Komisi I DPR Abdul Kharis Almasyhari meminta pembantaian sistematis atau genosida oleh pemerintah Myanmar terhadap etnis Rohingya diinvestigasikan secara kritis. Di mana, dikatakan dia, PBB menduga adanya ragam pemerkosaan wanita Rohingya yang sedang hamil, serta pembiaran 80 ribu lebih anak-anak yang menderita kelaparan di daerah termiskin Myanmar.
"Krisis ini aib bagi para tokoh dan negara-negara ASEAN. Saya minta seret semua pembantaian etnis Rohingya, biksu maupun militer ke Mahkamah Internasional. Hentikan pembunuhan dan pembantaian keji itu," kata Kharis, Senin (4/9).
Kharis mengungkapkan, Ia melihat respon dari negera-negara tetangga, termasuk negara-negara ASEAN maupun negara mayoritas muslim, terlihat seperti sedang melakukan 'pingpong maritim' yaitu, mencegah para pengungsi mendarat di negaranya dan didorong untuk ke negara lain.
"Kita mengapresiasi para nelayan Aceh yang kerap memandu para pengungsi ke pantai. Begitu pula lembaga-lembaga kemanusiaan yang merespon peristiwa ini dengan cepat. Sebagian bahkan sudah terlibat dalam membantu pengsungsi Rohingya jauh sebelum peristiwa terakhir ini," ucapnya.
Ia menambahkan, Indonesia perlu mendorong gagasan tentang pendirian sebuah instansi atau mekanisme pendanaan global untuk pengungsi Rohingya. Akan tetapi, hal tersebut harus dibarengi dengan upaya untuk menyelesaikan akar dari krisis Rohingya, yaitu eksklusi dan diskriminasi terhadap orang-orang Rohingya di Myanmar.
"Kita harus mengetuk hati negara-negara dunia, karena telah terbuka krisis memperlihatkan rombongan manusia yang kurus kering dan penuh luka berdempetan di kapal-kapal yang dapat karam sewaktu-waktu. Rombongan pengungsi Rohingya tidak boleh diidentifikasi sebagai beban dan ancaman," ungkapnya. (AMANDA FN)
KOMENTAR ANDA
BERITA LAINNYA
-
Sahroni: Kasus Kematian Brigadir J Pertaruhan Psikis Keluarga dan Kredibilitas Polri
04 September 2017 11:17 -
DJP Diminta Masifkan Sosialisasi NIK Jadi NPWP
04 September 2017 11:17 -
Pemuda Penentu Kebijakan Global
04 September 2017 11:17 -
DPR Percaya Bareskrim Profesional Tangani Kasus Penembakan Polisi
04 September 2017 11:17 -
Puteri Komarudin Desak Bank Mandiri Tindaklanjut Dugaan Dokumen Agunan Nasabah Hilang
04 September 2017 11:17
BERITA POPULER
- 1
Puan: Kembalinya Blok Rokan Harus Dirasakan Rakyat
- 2
Abaikan berbagai aspek, holding migas BUMN dinilai terburu-buru
- 3
Fungsi dan kewenangan BNN jadi pembahasan Panja RUU Narkotika
- 4
Komisi IX evaluasi kinerja, Menkes diberi waktu 2x24 jam untuk usut kasus Debora
- 5
Konferensi Parlemen Dunia dihadiri 48 negara, Fahri sebut itu prestasi
- 6
Demi masyarakat sehat, Brebes dukung program GPN dari Kemenpora
- 7
Ribuan advokat siap bela Aris Budiman