Ketua DPR Sebut Pembakaran Pos Polisi di Palmerah Bukan Dilakukan Mahasiswa
DPR RI - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Bambang Soesatyo mengatakan pembakaran pos polisi di depan Gedung DPR Jalan Tentara Pelajar, Jakarta, Rabu (25/9) bukan dilakukan oleh mahasiswa. Menurutnya, aksi semacam itu tidak mungkin dilakukan mahasiswa.
"Saya sudah melihat memang tadi malam itu bukan lagi murni kegiatan mahasiswa. Saya minta aparat keamanan Polri dan TNI khususnya Polri untuk mengusut siapa yang bermain di balik kerusuhan bakar pos polisi, pos penjagaan di tol dan seterusnya," kata Bamsoet di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (25/9).
Dia mengatakan, hal itu sudah dikonfirmasi oleh beberapa BEM kampus. Bamsoet meminta aparat segera mencari tahu siapa dalang di balik kerusuhan semalam.
"Saya minta aparat keamanan Polri dan TNI khususnya Polri untuk mengusut siapa yang bermain di balik kerusuhan bakar pos polisi bakar pos penjagaan di tol dan seterusnya. Karena saya yakin, adik adik saya yang mahasiswa tidak akan melakukan hal hal seperti itu," ungkapnya.
"Jadi tadi malam saya sudah mendapat konfirmasi dari beberapa BEM yang kebetulan HMI, saya HMI, disampaikan bahwa itu bukan mereka," sambungnya.
Bamsoet menjelaskan, mahasiswa sebelum pembakaran pos sudah menarik diri. Sebab itu masih perlu diusut lebih lanjut siapa dalang kerusuhan tersebut.
"Saya minta kepolisian dan intelijen untuk mengusut tuntas siapa yang bermain dalam kerusuhan tadi malam," ucapnya.
KOMENTAR ANDA
BERITA LAINNYA
-
Sahroni: Kasus Kematian Brigadir J Pertaruhan Psikis Keluarga dan Kredibilitas Polri
26 September 2019 15:54 -
DJP Diminta Masifkan Sosialisasi NIK Jadi NPWP
26 September 2019 15:54 -
Pemuda Penentu Kebijakan Global
26 September 2019 15:54 -
DPR Percaya Bareskrim Profesional Tangani Kasus Penembakan Polisi
26 September 2019 15:54 -
Puteri Komarudin Desak Bank Mandiri Tindaklanjut Dugaan Dokumen Agunan Nasabah Hilang
26 September 2019 15:54
BERITA POPULER
- 1
Puan: Kembalinya Blok Rokan Harus Dirasakan Rakyat
- 2
Abaikan berbagai aspek, holding migas BUMN dinilai terburu-buru
- 3
Fungsi dan kewenangan BNN jadi pembahasan Panja RUU Narkotika
- 4
Komisi IX evaluasi kinerja, Menkes diberi waktu 2x24 jam untuk usut kasus Debora
- 5
Konferensi Parlemen Dunia dihadiri 48 negara, Fahri sebut itu prestasi
- 6
Demi masyarakat sehat, Brebes dukung program GPN dari Kemenpora
- 7
Ribuan advokat siap bela Aris Budiman