Ketua DPR resmikan studio musik internasional di Ambon
DPR RI - Ketua DPR Bambang Soesatyo meresmikan studio rekaman musik internasional di Universitas Pattimura, dan Gedung Pertunjukan Musik Etnik di IAIN Ambon. Peresmian tersebut dilakukan dalam rangka mewujudkan Kota Ambon sebagai Kota Musik Dunia.
"Saya bahagia sekali bisa meresmikan Studio Rekaman Musik berskala internasional di Universitas Pattimura dan Gedung Pertunjukan Musik Etnik di IAIN Ambon. Saya yakin kedua infrastruktur ini bisa mendukung mewujudkan Kota Ambon sebagai Kota Music Dunia," ujar Bamsoet di Universitas Pattimura Ambon, Sabtu (17/3).
Hadir dalam acara peresmian tersebut antara lain anggota DPR RI asal Maluku Michael Wattimena, Plt Gubernur Maluku Zeth Sahuburua, Walikota Ambon Richard Louhenapessy, Wakapolda Maluku Brigjen Pol Hasanudin, Direktur Ambon Music Office (AMO) Ronny Loppies, Deputi V Badan Ekonomi Kreatif Ari Julianto Gema, jajaran rektorat dan civitas akademika dari Universitas Pattimura dan IAIN Ambon serta para tokoh masyarakat.
Bamsoet menilai keinginan menjadikan Ambon sebagai Kota Musik Dunia adalah pilihan tepat dan mempunyai pijakan sejarah yang kuat. Kota Ambon atau Maluku pada umumnya, telah menghasilkan banyak penyanyi hebat Indonesia. Sebut saja, Bob Tutupoli, Bruri Marantika, Grace Simon, Harvey Malaiholo, dan Ruth Sahanaya.
"Saya yakin, di Ambon masih banyak lagi musisi yang hebat. Studio rekaman dan gedung pertunjukan ini harus dijadikan alat menggali dan mengembangkan kreatifitas masyarakat," ujar Bamsoet.
Dari segi sumber daya manusia, Kota Ambon punya modal yang kuat menuju kota musik dunia. Demikian pula, kultur daerah ini juga sangat kondusif. "Bagi orang Ambon atau Maluku secara umum, menjadi penyanyi adalah sebuah kebanggaan yang dapat memperbaiki nasib dan kehidupan ekonomi," ujar Bamsoet.
Pencanangan Ambon sebagai Kota Musik Dunia sudah dilakukan Pemerintah Provinsi Maluku dan Pemerintah Kota Ambon pada tahun 2011. Di tahun 2019, dengan dukungan pemerintah pusat melalui Badan Ekonomi Kreatif, Ambon sebagai Kota Musik Dunia akan didaftarkan secara resmi ke United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO).
"Setelah didaftarkan, UNESCO akan meninjau langsung untuk menilai apakah Ambon layak atau tidak mendapatkan predikat Kota Musik Dunia. Kita masih punya waktu satu setengah tahun membenahi berbagai infrastruktur maupun meningkatkan kemampuan sumber daya manusia. DPR siap memberikan bantuan, baik dari segi legislasi, anggaran, maupun koordinasi dengan pihak terkait," ujar Bamsoet.
Bamsoet menilai masyarakat Ambon sudah memiliki DNA musik. Karenanya, menjadi tugas semua pihak untuk meningkatkan denyut nadi aktivitas masyarakat agar senantiasa kental dengan rasa musik.
"Tak hanya sekadar festivalisasi maupun gebyar acara, musik bagi masyarakat Ambon sudah menjadi bagian dari nafas kehidupan. Ini modal kekuatan yang luar biasa. Ditambah sinergitas dan dukungan berbagai pihak, saya yakin impian Ambon sebagai Kota Musik Dunia dapat segera terwujud," ujar Bamsoet.
KOMENTAR ANDA
BERITA LAINNYA
-
DJP Diminta Masifkan Sosialisasi NIK Jadi NPWP
17 Maret 2018 14:45 -
Pemuda Penentu Kebijakan Global
17 Maret 2018 14:45 -
DPR Percaya Bareskrim Profesional Tangani Kasus Penembakan Polisi
17 Maret 2018 14:45
BERITA POPULER
- 1
Puan: Kembalinya Blok Rokan Harus Dirasakan Rakyat
- 2
Abaikan berbagai aspek, holding migas BUMN dinilai terburu-buru
- 3
Fungsi dan kewenangan BNN jadi pembahasan Panja RUU Narkotika
- 4
Komisi IX evaluasi kinerja, Menkes diberi waktu 2x24 jam untuk usut kasus Debora
- 5
Konferensi Parlemen Dunia dihadiri 48 negara, Fahri sebut itu prestasi
- 6
Demi masyarakat sehat, Brebes dukung program GPN dari Kemenpora
- 7
Ribuan advokat siap bela Aris Budiman