Ketua DPR Berharap Penguatan Hubungan Ekonomi Indonesia-Maroko
DPR RI - Ketua DPR RI Puan Maharani menerima kunjungan Menteri Luar Negeri Maroko Nasser Bourita. Poin penting pembicaraan kedua belah pihak fokus pada hubungan bilateral serta kerja sama antara Indonesia dengan Maroko terutama di bidang ekonomi hingga anti-terorisme.
Puan berharap, kerja sama bidang ekonomi dan investasi antara pemerintah Indonesia dengan Maroko dapat berjalan dengan baik. Sehingga, kerja sama kedua negara saling menguntungkan.
"Saya berharap hubungan ekonomi khususnya perdagangan dapat terus diperkuat. Untuk itu, saya dorong kedua negara dapat memperluas akses pasar bagi produk unggulan masing-masing melalui Preferential Trade Agreement atau PTA," papar Puan yang turut didampingi Wakil Ketua DPR RI Aziz Syamsuddin dan Rachmat Gobel.di Ruang Rapat Pimpinan DPR RI, Gedung Nusantara III, Senayan, Jakarta, Senin (28/10).
Kunjungan kerja Menteri Luar Negeri Maroko ini merupakan pertemuan bilateral pertama RI setelah kabinet Indonesia maju dibentuk. Maroko merupakan mitra penting bagi Indonesia terutama di wilayah Afrika Utara. Dan pada tahun 2020, akan menjadi peringatan hubungan diplomatik antara kedua negara yang ke-60.
Indonesia telah menjalin kerja sama dengan Maroko sejak 60 tahun silam. Pertemuan Pimpinan DPR RI dengan Menlu Maroko ini dimaknai sebagai penyambutan hubungan kerja sama untuk masa depan.
"Hubungan itu tentu saja akan kita terus tingkatkan dari tahun ke tahun. Selain eksekutif tentu saja kami legislatif akan mendukung kerja sama yang sudah dikerjakan dan akan dikerjakan," ujar Puan.
Menurut Puan, hubungan persahabatan Indonesia dengan Maroko sebaiknya ditransformasikan menjadi hubungan yang bermanfaat bagi kedua negara. Puan juga mengharapkan kedua negara dapat meningkatkan kerja sama di berbagai macam industri yang memiliki potensi sangat besar.
Puan berharap pemerintah Maroko menyambut terbuka rencana beberapa Badan Usaha Milik Negara (BUMN) melakukan pengembangan usaha bidang infrastruktur, transportasi, dan perumahan di Maroko.
"Saya berharap Pemerintah Maroko dapat mendukung rencana pengembangan usaha BUMN Indonesia di Maroko seperti PT. Wijaya Karya, PT. Timah dan PT. Pupuk Indonesia," kata Puan.
Puan menjelaskan hubungan baik antara Indonesia dan Maroko sudah dimulai pada era Presiden Soekarno. Presiden pertama RI itu kerap mengunjungi negara yang berada di utara benua Afrika tersebut.
"Tahun 1960 saat Presiden Soekarno sering datang dan bersahabat dengan Raja Maroko pada saat itu, jadi hubungan itu tentu saja akan kita terus tingkatkan," tuturnya.
KOMENTAR ANDA
BERITA LAINNYA
-
Sahroni: Kasus Kematian Brigadir J Pertaruhan Psikis Keluarga dan Kredibilitas Polri
29 Oktober 2019 11:07 -
DJP Diminta Masifkan Sosialisasi NIK Jadi NPWP
29 Oktober 2019 11:07 -
Pemuda Penentu Kebijakan Global
29 Oktober 2019 11:07 -
DPR Percaya Bareskrim Profesional Tangani Kasus Penembakan Polisi
29 Oktober 2019 11:07 -
Puteri Komarudin Desak Bank Mandiri Tindaklanjut Dugaan Dokumen Agunan Nasabah Hilang
29 Oktober 2019 11:07
BERITA POPULER
- 1
Puan: Kembalinya Blok Rokan Harus Dirasakan Rakyat
- 2
Abaikan berbagai aspek, holding migas BUMN dinilai terburu-buru
- 3
Fungsi dan kewenangan BNN jadi pembahasan Panja RUU Narkotika
- 4
Komisi IX evaluasi kinerja, Menkes diberi waktu 2x24 jam untuk usut kasus Debora
- 5
Konferensi Parlemen Dunia dihadiri 48 negara, Fahri sebut itu prestasi
- 6
Demi masyarakat sehat, Brebes dukung program GPN dari Kemenpora
- 7
Ribuan advokat siap bela Aris Budiman