Jokowi: Pandemi Covid-19 Memaksa Kita Bangun Normalisasi Baru
DPR RI - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan pandemi Covid-19 telah memacu seluruh masyarakat untuk merubah dengan mengembangkan cara-cara baru. Serta meninggalkan kebiasaan lama yang tidak relevan, serta menerobos ketidakmungkinan.
"Kita dipaksa untuk membangun normalitas baru dan melakukan hal-hal yang dianggap tabu selama ini. Memakai masker, menjaga jarak, tidak bersalaman dan tidak membuat keramaian adalah kebiasaan baru yang dulu dianggap tabu," ungkap Jokowi saat memberikan pidato kenegaraan di Gedung DPR, Jakarta, Senin(16/8).
Mulai dari bekerja dari rumah, belanja daring, pendidikan jarak jauh, serta rapat, dan sidang secara daring. Hal tersebut kata Jokowi telah menjadi kebiasaan baru yang dulu dilakukan dengan ragu-ragu.
"Di tengah dunia yang penuh disrupsi sekarang ini, karakter berani untuk berubah, berani untuk mengubah, dan berani untuk mengkreasi hal-hal baru merupakan fondasi untuk membangun Indonesia Maju," ungkapnya.
Jokowi menjelaskan saat ini Indonesia telah berusaha bermigrasi ke cara-cara baru di era Revolusi industri 4.0. Hal tersebut kata Jokowi agar bisa bekerja lebih efektif.
"Adanya pandemi Covid-19 sekarang ini, akselarasi inovasi semakin menyatu dalam keseharian kehidupan kita," katanya.
KOMENTAR ANDA
BERITA LAINNYA
-
Sahroni: Kasus Kematian Brigadir J Pertaruhan Psikis Keluarga dan Kredibilitas Polri
16 Agustus 2021 10:07 -
DJP Diminta Masifkan Sosialisasi NIK Jadi NPWP
16 Agustus 2021 10:07 -
Pemuda Penentu Kebijakan Global
16 Agustus 2021 10:07 -
DPR Percaya Bareskrim Profesional Tangani Kasus Penembakan Polisi
16 Agustus 2021 10:07 -
Puteri Komarudin Desak Bank Mandiri Tindaklanjut Dugaan Dokumen Agunan Nasabah Hilang
16 Agustus 2021 10:07
BERITA POPULER
- 1
Puan: Kembalinya Blok Rokan Harus Dirasakan Rakyat
- 2
Abaikan berbagai aspek, holding migas BUMN dinilai terburu-buru
- 3
Fungsi dan kewenangan BNN jadi pembahasan Panja RUU Narkotika
- 4
Komisi IX evaluasi kinerja, Menkes diberi waktu 2x24 jam untuk usut kasus Debora
- 5
Konferensi Parlemen Dunia dihadiri 48 negara, Fahri sebut itu prestasi
- 6
Demi masyarakat sehat, Brebes dukung program GPN dari Kemenpora
- 7
Ribuan advokat siap bela Aris Budiman