Fahri Hamzah prihatin ditetapkannya Taufik Kurniawan sebagai tersangka oleh KPK
DPR RI - Ditetapkannya Wakil Ketua DPR RI Taufik Kurniawan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK, terkait dugaan korupsi Dana Alokasi Khusus (DAK) untuk Kabupaten Kebumen, mengundang keprihatinan Fahri Hamzah selaku koleganya sesama Pimpinan DPR.
"Tentu sebagai sahabat, saya prihatin dan mudah-mudahan dugaan ini tetap kita pandang dengan kaca mata hukum yang kita anut, yaitu praduga tak bersalah, sampai ditetapkan pengadilan. Kita memakai kaca mata hukum dan falsafat itu," ucap Fahri kepada awak media di Media Center Gedung Nusantara III DPR RI, Selasa (30/10).
Fahri juga mengatakan bahwa dia bersama rekan pimpinan DPR lainnya akan merapatkan penetapan tersangka tersebut, untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan.
"Kita akan segera mengadakan rapat. Kebetulan besok rapat terakhir. Jadi masa sidang ini besok sebelum rapur selesai kami mengadakan rapim besok setelah paripurna untuk mengambil langkah-langkah diperlukan," lanjutnya.
Tak hanya itu, Fahri juga mengatakan akan segera bertemu dengan Taufik untuk mengonfirmasi penetapan status tersangka tersebut. Sehingga mereka bisa mendapatkan jawaban yang pasti dari Taufik.
"Kami akan mencoba bertemu dengan Pak Taufik untuk mendengarkan apa yang beliau lakukan. Sebab apa pun status dia sebagai pimpinan DPR tidak gugur oleh status tersangka," jelas politisi dari PKS itu.
Bahkan, Fahri mengaku hingga saat ini belum berkomunikasi dengan Taufik sejak berbulan-bulan lalu, termasuk di group Whatsapp pimpinan, yang bersangkutan juga tidak aktif.
"Pak Taufik akhir-akhir jarang datang ke kantornya," tambah Anggota DPR asal Nusa Tenggara Barat (NTB) itu.
Meski demikian, Fahri memahami karena mungkin saja Taufik sedang disibukkan mengurus kasus hukum yang melibatkannya.
"Belum, belum (komunikasi). Memang, belakangan ini (Taufik) agak jarang ke kantor mungkin memenuhi proses hukum. Sudah beberapa bulan jarang sekali nampak," pungkasnya.
KOMENTAR ANDA
BERITA LAINNYA
-
Sahroni: Kasus Kematian Brigadir J Pertaruhan Psikis Keluarga dan Kredibilitas Polri
31 Oktober 2018 11:41 -
DJP Diminta Masifkan Sosialisasi NIK Jadi NPWP
31 Oktober 2018 11:41 -
Pemuda Penentu Kebijakan Global
31 Oktober 2018 11:41 -
DPR Percaya Bareskrim Profesional Tangani Kasus Penembakan Polisi
31 Oktober 2018 11:41 -
Puteri Komarudin Desak Bank Mandiri Tindaklanjut Dugaan Dokumen Agunan Nasabah Hilang
31 Oktober 2018 11:41
BERITA POPULER
- 1
Puan: Kembalinya Blok Rokan Harus Dirasakan Rakyat
- 2
Abaikan berbagai aspek, holding migas BUMN dinilai terburu-buru
- 3
Fungsi dan kewenangan BNN jadi pembahasan Panja RUU Narkotika
- 4
Komisi IX evaluasi kinerja, Menkes diberi waktu 2x24 jam untuk usut kasus Debora
- 5
Konferensi Parlemen Dunia dihadiri 48 negara, Fahri sebut itu prestasi
- 6
Demi masyarakat sehat, Brebes dukung program GPN dari Kemenpora
- 7
Ribuan advokat siap bela Aris Budiman