DPR temukan toilet dan laboratorium sekolah di Papua tidak layak

DPR RI - Tim Kunjungan Kerja Komisi X DPR pergi ke Papua. Mereka pun menemukan toilet dan laboratorium di beberapa sekolah yang terlihat tidak layak. Fasilitas tidak layak tersebut ditemukan disekolah SDN Entrop, SMPN 5, SMAN 4, SMKN 2 Kota Jayapura dan SMKN Penerbangan Sentani, Papua, Senin (31/7).
Anggota Komisi X DPR Ledia Hanifa Amaliah mengatakan, jika berbicara sekolah ramah anak, maka ada aspek-aspek yang harus diperhatikan, salah satunya tata letak toilet(kamar mandi) yang mudah diawasi.
"Dari sekolah yang kita kunjungi, toilet letaknya jauh sekali ada di belakang, padahal itu ada aspek yang sangat berbahaya," ungkapnya.
Ledia menegaskan, jika letak toilet terlalu jauh maka potensi kejahatan terhadap anak akan semakin besar, akses orang luar masuk dan juga potensi bullying juga semakin besar.
"Jika toilet terletak di tengah, maka akan lebih segar dan mudah dikontrol dan diawasi oleh para guru," terangnya.
Menurut politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini, kunjungan ke sekolah-sekolah di Jayapura juga bertujuan untuk melihat kondisi laboratorium yang ternyata kurang memenuhi standar keamanan. Seperti, tidak memiliki lemari untuk menyimpan bahan-bahan kimia dan ruangan yang bocor, serta sirkulasi udara yang tidak memenuhi syarat. Pasalnya, dapat berbahaya bagi keamanan pelajar.
"Persoalan ini memang menjadi sebuah PR yang besar karena ternyata Kemendikbud tidak memiliki SPM (standar pelayanan minimum) untuk mendirikan sebuah sekolah ramah anak," tegas Ledia.
Ledia juga berharap, Kemendikbud bisa bekerjasama dengan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemeneg PP dan PA) untuk membuat SPM pembuatan laboratorium dan toilet, nantinya bisa menciptakan rasa aman bagi pelajar.
"Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan harus segera mengeluarkan SPM untuk sekolah ramah anak sehingga sekolah akan melakukan hal yang sama untuk terciptanya sekolah ramah anak dan aman bagi anak," tutupnya. (LOLITA SIANIPAR)
KOMENTAR ANDA
BERITA LAINNYA
-
Sahroni: Kasus Kematian Brigadir J Pertaruhan Psikis Keluarga dan Kredibilitas Polri
03 Agustus 2017 14:27 -
DJP Diminta Masifkan Sosialisasi NIK Jadi NPWP
03 Agustus 2017 14:27 -
Pemuda Penentu Kebijakan Global
03 Agustus 2017 14:27 -
DPR Percaya Bareskrim Profesional Tangani Kasus Penembakan Polisi
03 Agustus 2017 14:27 -
Puteri Komarudin Desak Bank Mandiri Tindaklanjut Dugaan Dokumen Agunan Nasabah Hilang
03 Agustus 2017 14:27
BERITA POPULER
- 1
Puan: Kembalinya Blok Rokan Harus Dirasakan Rakyat
- 2
Abaikan berbagai aspek, holding migas BUMN dinilai terburu-buru
- 3
Fungsi dan kewenangan BNN jadi pembahasan Panja RUU Narkotika
- 4
Komisi IX evaluasi kinerja, Menkes diberi waktu 2x24 jam untuk usut kasus Debora
- 5
Konferensi Parlemen Dunia dihadiri 48 negara, Fahri sebut itu prestasi
- 6
Demi masyarakat sehat, Brebes dukung program GPN dari Kemenpora
- 7
Ribuan advokat siap bela Aris Budiman