Capai Target Pertumbuhan Ekonomi 2021 Tidak Mudah
DPR RI - Pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi pada tahun 2021 mendatang berada pada kisaran 4,5 hingga 5,5 persen. Terakhir, angka pertumbuhan ekonomi pada Kuartal II-2020 terkontraksi ke level minus 5,32 dan jika Kuartal III-2020 masih dalam kisaran negatif, maka resmi Indonesia sudah masuk dalam jurang resesi.
Pada Rapat Kerja Komisi XI DPR RI bersama Menteri Keuangan, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas, Gubernur Bank Indonesia, dan Kepala Badan Pusat Statistik, di Gedung Nusantara, Senayan, Jakarta, Selasa (2/9/2020), sejumlah anggota yang hadir menyampaikan sejumlah catatan kritis terkait pembahasan asumsi makro dalam Rancangan APBN Tahun 2021.
"Mengingatkan kembali bahwa kita berada dalam situasi extraordinary, sehingga keranga asumsi dasar harus diproyeksikan dalam kondisi ketidakpastian dan dalam kondisi penuh volatilitas. Target pertumbuhan ekonomi kita 4,5 sampai 5,5 tentu ini sesuatu yang tidak mudah, berdasarkan pengalaman kita di tahun 2020 ini pemerintah sudah beberapa kali melakukan perubahan postur APBN karena adaptasi terhadap situasi," kata Anggota Komisi XI DPR RI Fraksi Partai Gerindra Kamrussamad.
Menkeu Sri Mulyani Indrawati dalam pemaparannya menjelaskan pertumbuhan ekonomi 2020 yang mengalami beberapa kali koreksi ke bawah akibat pandemi Covid-19 menjadi salah satunya. Terakhir, Pemerintah mengubah proyeksi pertumbuhan ekonomi 2020 pada kisaran -1,1 persen hingga -0,2 persen. Untuk mencapai pertumbuhan ekonomi pada rentang 4,5-5,5 persen, ia menilai hal itu sangat bergantung keberhasilan penanganan Covid-19, akselerasi reformasi, dukungan ekspansi fiskal, dan pertumbuhan ekonomi global.
Tidak berbeda jauh dengan proyeksi Pemerintah, sejumlah lembaga internasional juga memperkirakan ekonomi Indonesia pada 2021 mengalami pertumbuhan positif. Bahkan, IMF memproyeksikan pertumbuhan Indonesia sebesar 6,1 persen, serta Bank Dunia 4,8 persen dan IDB 5,3 persen. Terkait inflasi, Pemerintah optimis inflasi pada tahun depan masih pada kisaran 3 persen. Sementara tingkat suku bunga SBN 10 tahun diestimasikan sekitar 7,29 persen pada 2021. Sedangkan, nilai tukar Rupiah hingga Agustus 2020 cenderung bergerak stabil dan di tahun 2021 diperkirakan berada pada kisaran Rp 14.600 per dollar AS.
"Semua prediksi ini sangat tergantung pada keberhasilan penanganan Covid-19, dukungan ekspansi fiskal tahun depan yang masih akan cukup bisa suportif, dan adanya reform yang bisa mengembalikan confidence maupun meningkatkan produktivitas dan iklim investasi. Langkah yang sudah dilakukan Pemerintah tahun 2020 ini dalam rangka menghadapi Covid selama ini cukup baik dikomunikasikan kepada seluruh stakeholder. Secara politik kami berterima kasih kepada Komisi XI, juga Badan Anggaran yang sangat clear dan positif," ungkap Menkeu.
KOMENTAR ANDA
BERITA LAINNYA
-
Sahroni: Kasus Kematian Brigadir J Pertaruhan Psikis Keluarga dan Kredibilitas Polri
03 September 2020 10:05 -
DJP Diminta Masifkan Sosialisasi NIK Jadi NPWP
03 September 2020 10:05 -
Pemuda Penentu Kebijakan Global
03 September 2020 10:05 -
DPR Percaya Bareskrim Profesional Tangani Kasus Penembakan Polisi
03 September 2020 10:05 -
Puteri Komarudin Desak Bank Mandiri Tindaklanjut Dugaan Dokumen Agunan Nasabah Hilang
03 September 2020 10:05
BERITA POPULER
- 1
Puan: Kembalinya Blok Rokan Harus Dirasakan Rakyat
- 2
Abaikan berbagai aspek, holding migas BUMN dinilai terburu-buru
- 3
Fungsi dan kewenangan BNN jadi pembahasan Panja RUU Narkotika
- 4
Komisi IX evaluasi kinerja, Menkes diberi waktu 2x24 jam untuk usut kasus Debora
- 5
Konferensi Parlemen Dunia dihadiri 48 negara, Fahri sebut itu prestasi
- 6
Demi masyarakat sehat, Brebes dukung program GPN dari Kemenpora
- 7
Ribuan advokat siap bela Aris Budiman