1. HOME
  2. »
  3. BERITA

BPKP Diminta Kawal Penggunaan Produk Dalam Negeri

Editor: Haris Kurniawan  21 Juni 2022 11:42
site/DPR RI/news/2022/06/21/170350/bpkp-diminta-kawal-penggunaan-produk-dalam-negeri-220621x.jpg Puteri Komarudin

DPR RI - Presiden Joko Widodo menginstruksikan kementerian/lembaga dan pemerintah daerah agar mengalokasikan 40 persen dari belanja barang/jasa untuk menggunakan produk UMKM hasil produksi dalam negeri sesuai Instruksi Presiden Nomor 2 Tahun 2022.

Untuk itu, Anggota Komisi XI DPR RI Fraksi Partai Golkar Puteri Komarudin mendorong Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) mengawal pelaksanaan kebijakan ini.

“Kita ingin tahu dari hasil pengawasan BPKP. Kenapa produk dalam negeri ini susah sekali untuk diserap kementerian dan lembaga. Kalau pemerintah saja masih kurang meminati, tentu untuk sektor swasta juga akan lebih sulit. Karenanya, saya harap BPKP bisa mengawal aksi afirmasi ini untuk memastikan agar uang rakyat harus digunakan untuk produk dalam negeri, bukan impor,” tegas Puteri dalam Rapat Dengar Pendapat bersama BPKP, Senin (20/06).

Pada kesempatan yang sama, Kepala BPKP Muhammad Yusuf Ateh menyampaikan sejumlah persoalan kompleks yang menghambat pelaksanaan kebijakan penggunaan produk dalam negeri.

“Masalahnya baik dari sisi supply yang mengadakan barang substitusi impornya. Baik dari sisi demand, kementerian/lembaga, pemda, dan BUMN yang masih enggan membeli barang produk dalam negeri. Dan juga sisi market-nya sebagai tempat temunya di bidang LKPP. Tapi, perkembangan sekarang sudah luar biasa. Komitmennya bahkan sampai Rp800 triliun,” urai Yusuf Ateh.

Lebih lanjut, Puteri juga mendorong BPKP untuk menyampaikan hasil pengawasan atas pelaksanaan Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung.

“Proyek ini melintasi daerah pemilihan saya di Kabupaten Purwakarta, Karawang, Bekasi. Banyak sekali permasalahan yang disampaikan masyarakat terkait pengerjaan proyeknya. Dari mulai jalanan rusak yang tidak dibenahi, akhirnya jadi banjir. Sekarang banjirnya bulanan karena katanya proyek ini tidak dikerjakan sesuai dengan prinsip pemeliharaan lingkungan,” tutur Puteri.

Menutup keterangannya, Ketua Bidang Keuangan dan Pasar Modal DPP Partai Golkar ini mengimbau BPKP untuk siapkan peta jalan pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) BPKP ke depan.

“Kita sering bertemu perwakilan BPKP Jawa Barat, dan saya yakin Kepala BPKP telah merekrut orang-orang profesional dan kompeten di bidangnya. Tapi, kami ingin kualitas SDM yang dimiliki dapat merata di seluruh Indonesia. Dengan semakin meratanya kompetensi SDM, maka diharapkan proses pengawasan bisa semakin efisien dan berkualitas,” tutup Puteri.

KOMENTAR ANDA