Bersahabat dengan alam mampu cegah bencana
DPR RI - Perilaku positif seperti bersahabat dengan alam ternyata mampu mencegah bencana alam terjadi. Setidaknya, bersahabat dengan alam mampu mengatasi bencana dengan baik saat bencana itu datang. Perilaku positif ini harus dikembangkan oleh masyarakat yang tinggal di kawasan rawan bencana.
Anggota Komisi VIII DPR RI M Iqbal Romzi menyampaikan hal ini kepada Parlementaria, usai meninjau Kampung Siaga Bencana (KSB) di Kelurahan Pulau Anak Air, di Bukittinggi, Sumatera Barat, Jumat (13/4). Menurut Iqbal, mereka yang bersahabat dengan alam tidak saja mampu melestarikan alam dengan baik, tapi juga mampu mendeteksi bila bencana alam akan datang.
"Memahami dan bersahabat dengan alam menjadi salah satu faktor kesiapan menghadapi bencana yang datang. Ulah tangan manusia yang suka merusak alam harus dihindari," imbau politisi PKS tersebut. Di sisi lain, Iqbal melihat, Pemkot Bukittinggi juga aktif menjalin kerja sama lintas sektoral untuk mengantisipasi maupun menangani bencana yang datang.
Walau APBD Bukittinggi kecil hanya Rp 800 miliar, tapi pemerintahnya juga aktif mencari dana untuk menanggulangi bencana. Misalnya ke perusahaan-perusahaan swasta atau BUMN lewat program Corporate Social Responsibility (CSR). Tak hanya bencana, Pemkot setempat juga aktif mengatasi kemiskinan. Untuk mengatasi semua ini memang dibutuhkan sinergi dan harmoni antara pusat dan daerah.
Untuk mengatasi kemiskinan, sambung politisi dapil Sumsel II ini, Pemkot tak harus memberi 'ikan', tapi 'alat pancing' kepada fakir miskin, agar mampu memberdayakan sendiri keluar dari kemiskinan. Iqbal mengapresiasi Pemkot Bukittinggi yang terus memberdayakan masyarakatnya dari bahaya bencana dan juga kemiskinan.
KOMENTAR ANDA
BERITA LAINNYA
-
DJP Diminta Masifkan Sosialisasi NIK Jadi NPWP
16 April 2018 11:43 -
Pemuda Penentu Kebijakan Global
16 April 2018 11:43 -
DPR Percaya Bareskrim Profesional Tangani Kasus Penembakan Polisi
16 April 2018 11:43
BERITA POPULER
- 1
Puan: Kembalinya Blok Rokan Harus Dirasakan Rakyat
- 2
Abaikan berbagai aspek, holding migas BUMN dinilai terburu-buru
- 3
Fungsi dan kewenangan BNN jadi pembahasan Panja RUU Narkotika
- 4
Komisi IX evaluasi kinerja, Menkes diberi waktu 2x24 jam untuk usut kasus Debora
- 5
Konferensi Parlemen Dunia dihadiri 48 negara, Fahri sebut itu prestasi
- 6
Demi masyarakat sehat, Brebes dukung program GPN dari Kemenpora
- 7
Ribuan advokat siap bela Aris Budiman