Anggota Komisi V DPR kecewa dengan kinerja BMKG terkait gempa di Sulteng
Anggota Komisi V DPR RI, Randy Lamadjido kecewa dengan kinerja BMKG, terkait informasi potensi tsunami pasca gempa guncang kota Palu. Hal ini menyusul gempa bermagnitudo 7.7 skala richter (selanjutnya BMKG meralat menjadi 7.4 skala richter) yang telah memporakporandakan kota Palu dan sekitarnya menimbulkan banyak korban.
Selain korban tewas karena guncangan gempa, korban tewas juga di sebabkan tsunami yang datang tiba-tiba, setelah BMKG mencabut pemberitahuan potensi tsunami yang akan terjadi.
Randy, yang merupakan putra asli kota Palu, menuntut pertanggungjawaban pihak BMKG yang salah memberikan informasi kepada masyarakat, sehingga mengakibatkan jatuh korban puluhan orang tewas, terutama di daerah pesisir kota Palu.
Randy menambahkan, berdasarkan informasi masyarakat yang ia dapatkan langsung dari sanak saudara yg tinggal di kota Palu, awalnya masyarakat bersiap-siap menuju daerah aman di pegunungan, menyusul informasi akan terjadinya tsunami, setelah gempa reda.
Namun, beberapa saat kemudian, pihak BMKG mencabut peringatan tersebut. Setelah 2 sampai 3 menit kemudian, ternyata tsunami benar-benar terjadi. Air laut naik menerjang masyarakat yang tinggal di daerah pesisir.
Menurut informasi yang disampaikan masyarakat kepada Randy, melalui saluran telpon seluler, sekitar 40an warga tewas diterjang gelombang tsunami.
Daerah yang cukup parah mengalami kerusakan akibat tsunami, terdapat di daerah Petopo.
"Menurut informasi yang saya terima dari keluarga kami yang ada di kota Palu, korban tewas mencapai sekitar 40 orang, mereka diterjang gelombang tsunami dan lumpur yang terbawa bersamaan dengan tingginya air laut yg di bawa akibat gelombang tsunami," sambung Randy lewat wawancara via telepon seluler, hari ini, Sabtu (29/9/18).
Untuk itu, Randy mendesak pemerintah pusat dan daerah kota Palu, untuk segera memulihkan keadaan di sana.
Mengingat saat ini aliran listrik dan sarana air bersih di kota Palu dan sekitarnya praktis lumpuh.
Suasana di sana cukup mencekam. Masyarakat khawatir terjadi gempa susulan dan tsunami yang akan terjadi.
Selain itu, terkait mis komunikasi yg di informasikan oleh pihak BMKG tentang terjadinya tsunami di daerah tersebut, Randy mendesak agar pihak BMKG mempertanggungjawabkan nya.
Komisi V DPR RI, menurutnya, akan segera memanggil pihak BMKG dan menuntut pencopotan ketua BMKG, karena menurutnya telah lalai dalam memberikan informasi kepada masyarakat dan mengakibatkan timbulnya korban jiwa di masyarakat.
Pemerintah juga di desak untuk segera memulihkan keadaan, selain instalasi listrik yang hancur, fasilitas infrastruktur dan kesehatan seperti Bandara dan rumah sakit, perlu segera di tangani, agar bantuan dari luar kota Palu, dapat segera masuk dan korban dari pihak masyarakat dpt segera di tangani.
KOMENTAR ANDA
BERITA LAINNYA
-
Sahroni: Kasus Kematian Brigadir J Pertaruhan Psikis Keluarga dan Kredibilitas Polri
29 September 2018 15:13 -
DJP Diminta Masifkan Sosialisasi NIK Jadi NPWP
29 September 2018 15:13 -
Pemuda Penentu Kebijakan Global
29 September 2018 15:13 -
DPR Percaya Bareskrim Profesional Tangani Kasus Penembakan Polisi
29 September 2018 15:13 -
Puteri Komarudin Desak Bank Mandiri Tindaklanjut Dugaan Dokumen Agunan Nasabah Hilang
29 September 2018 15:13
BERITA POPULER
- 1
Puan: Kembalinya Blok Rokan Harus Dirasakan Rakyat
- 2
Abaikan berbagai aspek, holding migas BUMN dinilai terburu-buru
- 3
Fungsi dan kewenangan BNN jadi pembahasan Panja RUU Narkotika
- 4
Komisi IX evaluasi kinerja, Menkes diberi waktu 2x24 jam untuk usut kasus Debora
- 5
Konferensi Parlemen Dunia dihadiri 48 negara, Fahri sebut itu prestasi
- 6
Demi masyarakat sehat, Brebes dukung program GPN dari Kemenpora
- 7
Ribuan advokat siap bela Aris Budiman