Anggota DPR Dorong Pemerintah Percepat Pemulihan Ekonomi
DPR RI - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat laju pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I-2020 hanya sebesar 2,97 persen. Capaian ini lebih rendah dari prediksi Kementerian Keuangan yang menyatakan ekonomi akan tumbuh sebesar 4,5 persen hingga 4,7 persen. Anggota Komisi XI DPR RI Puteri Anetta Komarudin meminta pemerintah untuk mewaspadai penurunan ekonomi pada kuartal berikutnya dan segera melakukan upaya-upaya dalam rangka percepatan pemulihan ekonomi.
"Perlambatan ekonomi pada kuartal I terjadi seiring penurunan konsumsi rumah tangga akibat pelemahan daya beli masyarakat, padahal kontribusi konsumsi menopang lebih dari 50 persen terhadap PDB. Untuk itu, pemerintah perlu segera mempercepat perbaikan data penerima bantuan sosial sehingga penyaluran bantuan sosial tahap II dan pemberian stimulus ekonomi bisa segera dilaksanakan dengan lebih tepat sasaran. Hal ini diharapkan dapat bantu tingkatkan daya beli masyarakat," kata Puteri dalam keterangan tertulisnya, Senin (11/5).
Politisi muda Partai Golkar ini juga mengimbau pemerintah untuk mengantisipasi dan mengurangi dampak lanjutan dari perlambatan konsumsi rumah tangga pada kuartal berikutnya. Apalagi penerapan pembatasan sosial di beberapa daerah juga memicu dampak perekonomian yang semakin luas. Terkait hal ini, Puteri meminta kepada Kementerian PPN/Bappenas untuk mengkaji ulang outlook capaian pertumbuhan ekonomi daerah di tengah wabah pandemi Covid-19 sehubungan dengan asumsi makro APBN 2020 yang berubah.
"Kontraksi ekonomi nasional dapat berimbas pada kondisi ekonomi daerah. Pemerintah perlu melakukan penyelamatan dan pemulihan terhadap sektor paling terdampak seperti pariwisata, perdagangan, transportasi, konstruksi, industri pengolahan, dan pertambangan. Selain itu, pemerintah juga perlu mengembangkan komoditas yang masih mampu bertahan di tengah pandemi ini," ujar Puteri.
Perencanaan yang dilakukan, menurutnya, harus adaptif dan responsif. Mewabahnya pandemi Covid-19 menunjukkan bahwa selama ini, perhatian akan penanganan bencana nonalam seperti bencana kesehatan masih terbatas, padahal dampaknya justru lintas sektor dan berakibat pada potensi kerugian ekonomi yang besar. Untuk itu, Puteri mendukung upaya Kementerian PPN/Bappenas dalam melakukan reformasi sistem kesehatan dan sistem ketahanan bencana.
"Ketidakpastian yang muncul akibat wabah pandemi Covid-19 menjadi dinamika tersendiri bagi aspek perencanaan agar lebih adaptif dan responsif terhadap perubahan. Ke depan, pemerintah perlu memperkuat sistem kesehatan serta menyiapkan strategi penanganan terpadu dalam pembangunan nasional dan daerah sehingga selaras dan konsisten terhadap target pembangunan," tutup Puteri.
KOMENTAR ANDA
BERITA LAINNYA
-
DJP Diminta Masifkan Sosialisasi NIK Jadi NPWP
11 Mei 2020 12:49 -
Pemuda Penentu Kebijakan Global
11 Mei 2020 12:49 -
DPR Percaya Bareskrim Profesional Tangani Kasus Penembakan Polisi
11 Mei 2020 12:49
BERITA POPULER
- 1
Puan: Kembalinya Blok Rokan Harus Dirasakan Rakyat
- 2
Abaikan berbagai aspek, holding migas BUMN dinilai terburu-buru
- 3
Fungsi dan kewenangan BNN jadi pembahasan Panja RUU Narkotika
- 4
Komisi IX evaluasi kinerja, Menkes diberi waktu 2x24 jam untuk usut kasus Debora
- 5
Konferensi Parlemen Dunia dihadiri 48 negara, Fahri sebut itu prestasi
- 6
Demi masyarakat sehat, Brebes dukung program GPN dari Kemenpora
- 7
Ribuan advokat siap bela Aris Budiman