Ancaman Polda Sulut dinilai cukup serius

DPR RI - Komisi III DPR menilai ancaman keamanan di wilayah Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Utara (Sulut) cukup serius. Karenanya, mereka pun akan memulai kunjungan kerja ke wilayah itu, hari ini.
"Hakekat ancaman polda sulut itu cukup serius terutama di bidang terorisme narkoba maupun masalah-masalah korupsi dan pengawasan orang asing." kata Anggota Komisi III Wenny Warauw di Kota Manado Minggu (6/8).
Wenny mengutarakan, dalam Kunker ini Komisi III akan mendalami iniformasi terkait bagaimana kepolisian, Kejaksaan dan mitra kerja lainnya yang akan dikunjungi menangani masalah masalah korupsi yang menonjol di wilayah.
"Ada perkara-perkara korupsi yang berjalan di tempat, tidak ditangani sudah bertahun-tahun, kemudian masalah tahanan terkait korupsi yang kecil-kecil mereka ada di mana karena informasinya mereka sepertinya kok enak-enak dibilang vonis gak taunya ada di luar. Itu banyak laporan yang seperti itu," ungkapnya.
Dirinya menambahkan, masalah narkoba di wilayah itu juga cukup tinggi. Belum lagi persoalan teror, yang menurutnya Manado Sulawesi Utara menjadi seperti tempat transitnya orang dari Filipina Marawi kemudian masuk Poso dan Ambon melalui Manado. Hal ini yang ingin Komisi III tanya kepada Kapolda terutama bagaimana pengawasan terhadap lintas batas negara ini.
Wenny mempertanyakan pengawasan ke Filipina, bagaimana pengawasan dari Filipina masuk ke Sulawesi Utara melalui pulau-pulau yang kecil di daerah Sangihe Talaud.
"Banyak sekali pelabuhan-pelabuhan yang susah di jangkau. Apa Polda sini punya alat, punya kapal gak yang memadai untuk masuk ke tempat-tempat seperti itu," katanya.
Itu sangat sulit, jadi ini kesempatan Komisi III dalam pembahasan anggaran ke depan, itu bisa juga diajukan untuk Polda Sulawesi Utara yang sudah menjadi tipe A. Sesuaikanlah kebutuhannya itu, karena hakekat ancamannya itu serius di sini.
Lebih lanjut Wenny menjelaskan, banyak sekali orang-orang chinese yang ingin masuk Manado, masuk dengan visa turis kemudian nggak balik lagi dan kerja di hutan-hutan, di tambang tambang emas dan di banyak sektor lainnya. itu juga akan digali sampai dimana pengawasan orang asing oleh pemerintah daerah.
Yang diharapkan oleh Wenny sebagai anggota DPR dari daerah pemilihan (Dapil) Sumatera Utara, adalah Menado adalah supaya Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah dan seluruh mitra kerja Komisi III Polda melaksanakan tugasnya dengan on the track sesuai dengan hukum yang berlaku di Republik Indonesia.
"Ini jangan sampai ada kekisruhan dan ada kegaduhan," tegasnya.
Selain itu terkait dengan pemberantasan tindak pidana korupsi, dikataknnya bahwa Kapolri saat rapat kerja dengan Komisi III sudah menjanjikan akan membuat Satgas Tipikor Densus Tipikor.
"Nah kita mau melihat bagaimana reaksi dari Polda dalam rangka melihat dan menanggapi Ide ini. Apa mereka sudah membuat embrio-embrio persiapan untuk menjadi Satgas Densus Tipikor. Itu harus kita tanya besok apa sudah sampai kepada Polda terkait Kapolri punya maksud dan tujuan," imbuh Wenny Warouw.
KOMENTAR ANDA
BERITA LAINNYA
-
Sahroni: Kasus Kematian Brigadir J Pertaruhan Psikis Keluarga dan Kredibilitas Polri
07 Agustus 2017 10:20 -
DJP Diminta Masifkan Sosialisasi NIK Jadi NPWP
07 Agustus 2017 10:20 -
Pemuda Penentu Kebijakan Global
07 Agustus 2017 10:20 -
DPR Percaya Bareskrim Profesional Tangani Kasus Penembakan Polisi
07 Agustus 2017 10:20 -
Puteri Komarudin Desak Bank Mandiri Tindaklanjut Dugaan Dokumen Agunan Nasabah Hilang
07 Agustus 2017 10:20
BERITA POPULER
- 1
Puan: Kembalinya Blok Rokan Harus Dirasakan Rakyat
- 2
Abaikan berbagai aspek, holding migas BUMN dinilai terburu-buru
- 3
Fungsi dan kewenangan BNN jadi pembahasan Panja RUU Narkotika
- 4
Komisi IX evaluasi kinerja, Menkes diberi waktu 2x24 jam untuk usut kasus Debora
- 5
Konferensi Parlemen Dunia dihadiri 48 negara, Fahri sebut itu prestasi
- 6
Demi masyarakat sehat, Brebes dukung program GPN dari Kemenpora
- 7
Ribuan advokat siap bela Aris Budiman