736 ribu guru honorer tak dapat THR, pemerintah diminta carikan solusi
DPR RI - Wakil Ketua Komisi X DPR RI Abdul Fikri Faqih meminta pemerintah memperhatikan nasib 736 ribu guru honorer di seluruh Indonesia, terlebih tak ada alokasi THR bagi mereka pada lebaran tahun ini.
"Di saat peraturan pemerintah tentang THR keluar, ingatlah tidak ada THR bagi ratusan ribu guru honorer di luar sana," ujarnya dalam rilis yang diterima Parlementaria, Jumat (25/5.
Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2018 tentang pemberian THR tahun 2018 kepada PNS, TNI/Polri, pensiunan, dan penerima tunjangan telah ditandatangani presiden. Namun, 736 ribu tenaga guru honorer (menurut data Kemendikbud) bukanlah yang termasuk skema penerima tersebut.
"Selayaknya sudah menjadi perhatian Pemerintah RI mengenai nasib guru honorer, ada yang sudah mengabdi puluhan tahun membantu program pencerdasan bangsa, tapi THR pun enggak ada," ujar Politisi PKS dari Dapil Jawa Tengah IX, Tegal dan Brebes.
Ia melanjutkan, masih banyak honorer guru yang masih digaji hanya 200-300 ribu saja. Meski sebagian lainnya yang sudah sertifikasi, mendapat upah lebih baik, sebesar Rp1,5 juta. "Namun semuanya bernasib sama, tidak ada THR," tuturnya.
Padahal, guru honorer, terutama di daerah-daerah, merupakan ujung tombak pendidikan kita. Bagaimana tidak, di satu sisi sekolah-sekolah kekurangan guru PNS. Wapres Jusuf Kalla pernah menyebut, tiap tahunnya, lima ribu guru PNS pensiun. Sementara di sisi lain, pemerintah malah moratorium pengangkatan PNS baru.
Fikri mencontohkan, di daerah pemilihannya, Kabupaten Brebes Jawa Tengah, banyak didapati Sekolah Dasar Negeri yang guru PNS nya hanya satu. Sedangkan jatah pengangkatan Kabupaten Brebes kurang dari 300 orang. "Bahkan ada yang semua gurunya honorer, yang PNS hanya kepala sekolahnya," imbuh dia.
Beberapa konstituen melaporkan, guru di Kabupaten Brebes mendapat honor dari Pemerintah Daerah hanya Rp 350 ribu per bulan. "Itu pun tersendat sendat tidak rutin," ujarnya menirukan keluhan para guru di Brebes.
Fikri menyayangkan kondisi tersebut diduga terjadi merata di Indonesia. "Karena ini baru satu contoh kabupaten, bagaimana dengan wilayah lainnya," ungkapnya.
Karenanya, Ia mendesak pemerintah untuk mencarikan solusi bagi kesejahteraan guru yang sebagian besarnya justru bukan ASN, di samping mengangkat para guru honorer untuk mengisi kekosongan posisi PNS di sekolah-sekolah.
KOMENTAR ANDA
BERITA LAINNYA
-
DJP Diminta Masifkan Sosialisasi NIK Jadi NPWP
28 Mei 2018 12:32 -
Pemuda Penentu Kebijakan Global
28 Mei 2018 12:32 -
DPR Percaya Bareskrim Profesional Tangani Kasus Penembakan Polisi
28 Mei 2018 12:32
BERITA POPULER
- 1
Puan: Kembalinya Blok Rokan Harus Dirasakan Rakyat
- 2
Abaikan berbagai aspek, holding migas BUMN dinilai terburu-buru
- 3
Fungsi dan kewenangan BNN jadi pembahasan Panja RUU Narkotika
- 4
Komisi IX evaluasi kinerja, Menkes diberi waktu 2x24 jam untuk usut kasus Debora
- 5
Konferensi Parlemen Dunia dihadiri 48 negara, Fahri sebut itu prestasi
- 6
Demi masyarakat sehat, Brebes dukung program GPN dari Kemenpora
- 7
Ribuan advokat siap bela Aris Budiman